REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 13 mahasiswa Flinders University, Australia, belajar tentang Islam di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta melalui program "Understanding Islam in Indonesia".
"Understanding Islam in Indonesia merupakan program pemahaman lintas budaya yang diinisiasi oleh Flinders University bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII)," kata Rektor UII Harsoyo di Yogyakarta, Jumat (15/7).
Menurut dia, sebanyak 13 mahasiswa Australia yang ikut dalam program itu mendapat kesempatan untuk mempelajari aspek-aspek unik dari masyarakat muslim di Indonesia, mulai dari aspek budaya, ekonomi, sosial hingga politik.
Selain itu, mereka juga diajak untuk memiliki pengalaman bekerja dan melihat secara langsung aktivitas di institusi-institusi Islam seperti bank syariah, sekolah Islam terpadu, dan kantor media.
Ia mengatakan di era keterbukaan seperti sekarang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman lintas komunitas. Apalagi Indonesia dan Australia adalah tetangga dekat sehingga peningkatan pemahaman lintas budaya akan membawa dampak positif bagi hubungan kedua negara.
"Australia adalah rumah bagi sebanyak 500 ribu warga Muslim dan sekitar 40 persen-nya merupakan generasi yang lahir di sana. Saya kira Australia memiliki posisi penting sebagai jembatan Islam dan Barat," katanya.
Menurut Harsoyo, bahaya ekstremisme agama terus mengancam kedamaian dan keharmonisan hubungan di kedua negara. "Sebagai komunitas akademik, universitas memiliki peran untuk melawan hal itu. Salah satunya melalui peningkatan aktivitas lintas budaya dan agama," kata Harsoyo.
Koordinator Program dari Flinders University Priyambudi Sulistiyanto mengatakan tradisi Islam Indonesia yang mampu berjalan selaras dengan keragaman budaya lokal menjadi perhatian sekelompok mahasiswa Flinders University. "Bahkan, mereka sengaja tinggal beberapa waktu di Yogyakarta dan berkunjung ke kampus UII untuk mempelajari Islam secara lebih dekat," katanya.
Menurut dia, kesempatan untuk melihat secara langsung kehidupan budaya Islam di Indonesia sangat berharga bagi para mahasiswa. Hal itu karena pandangan media mainstream di Australia tidak selalu sama dengan persepsi masyarakat Indonesia tentang Islam.
"Oleh karena itu, melalui program tersebut diharapkan para mahasiswa Flinders University dapat menimba pengalaman sebanyak-banyaknya tentang aspek budaya dan agama masyarakat Indonesia," katanya.