REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akan menggelar Festival Hadrah sebagai upaya melestarikan kesenian Islami yang ada di masyarakat. Kegiatan ini sekaligus diselenggarakan untuk memeringati Milad ke-73 UII.
Menurut Ketua Panitia Milad ke-73 UII, Priyonggo Suseno, festival dibuka pada Jumat (22/7) di Auditorium Kahar Muzakir, Kampus Terpadu UII, Sleman, Yogyakarta. “Ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kesenian hadrah dan upaya melestarikannya,” ujarnya, Rabu (20/7).
Dijelaskan, festival ini berupa lomba yang diikuti sekitar 20 grup hadrah terpilih yang datang dari berbagai daerah. Mulai dari Klaten, Kudus, Kebumen, Purbalingga, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setiap grup akan membawakan dua lagu, yaitu lagu wajib An-Nabi Shollu Alaih dan lagu bebas berupa shalawat/qasidah berbahasa Arab. “Lomba akan mendatangkan juri yang telah berpengalaman pada penjurian lomba hadrah lokal maupun nasional,” kata Priyonggo, dalam siaran persnya.
Ia mengharapkan kegiatan ini dapat berlangsung secara reguler dari tahun ke tahun. Atas nama penyelenggara, Priyonggo lantas mengundang seluruh warga masyarakat yang mencintai seni tradisi Islami untuk dapat hadir menyaksikan festival tersebut. Festival ini terbuka untuk umum dan gratis.
Dijelaskan, nilai-nilai Islam sejatinya tidak hanya nampak dalam kegiatan peribadatan semata. Lebih dari itu, nilai Islam juga dapat ditemukan dalam kesenian yang tumbuh di wilayah Nusantara.
Kesenian hadrah merupakan salah satu bentuk akulturasi kesenian lokal dan Islam yang telah lama eksis di tengah masyarakat. “Hadrah tidak hanya menjadi sarana hiburan, namun juga sebagai bentuk syiar agama Islam yang terus dilestarikan hingga kini,” ujar dia.
Di samping lomba hadrah, lanjutnya, festival juga akan menampilkan Tarian Saman dari mahasiswa UII yang pada akhir Oktober tahun ini terpilih mewakili Indonesia pada ajang lomba tari internasional di Turki. Lomba akan memperebutkan sejumlah hadiah dengan total Rp 15 juta dan trophi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika