REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Darma Persada (Unsada) berusaha secara maksimal menyiapkan lulusannya agar siap pakai di perusahaan asing, khususnya perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Rektor Unsada, Dr Dadang Solihin, mengatakan sebagai ikhtiar pihaknya akan menerapkan kurikulum baru dalam proses pengajaran yang akan diterapkan di seluruh program studi.
''Kurikulum baru itu menekankan pada filosofi Jepang, yakni Hitozukuri dan Monozukuri. Ini dilakukan dengan tujuan supaya para lulusan kami siap pakai di perusahaan-perusahaan yang saat ini banyak berinvestasi di Indonesia, khususnya perusahaan-perusahaan Jepang,'' katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (31/7).
Dadang menjelaskan filosofi hitozukuri ini mengandung arti mencetak manusia unggul. Di dalamnya bertujuan menerapkan rangkaian proses pendidikan yang menghasilkan para tenaga ahli siap pakai. Sedangkan untuk sistem pendidikan, kata dia, berorientasi pada Monozukuri yang tidak lain mengandung makna proses produksi untuk mampu membuat produk-produk berkualitas dunia.
Pendekatan ini dilakukan, kata Dadang, karena masih adanya ketimpangan pada kualitas para sarjana yang dihasilkan perguruan tinggi di Indonesia. Dalam hal ini, kata dia, para lulusan dari perguruan tinggi Indonesia masih belum mampu menjawab tuntutan kualitas SDM yang diinginkan pihak perusahaan-perusahaan di Indonesia.
''Sebagai perguruan tinggi yang telah lama menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi terkenal di Jepang dan berbagai perusahaan Jepang di Tanah Air, diharapkan lulusan kami akan mampu menghasilkan para sarjana yang sudah familiar dengan filosofi Monozukuri dan Hitozukuri. Inilah perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menerapkan filosofi Jepang yang terkenal itu,'' tuturnya.
Dadang mengikrarkan hal ini berkaitan dengan adanya kunjungan dari mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda untuk menghadiri peringatan 30 tahun Universitas Darma Persada.