REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat ini tengah diliputi kebahagiaan. Mantan rektor Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, baru saja dipercaya menjabat sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan. Rektor UMM, Fauzan, mengungkapkan kebanggaan atas capaian yang diraih pendahulunya itu.
"Inilah pengejawantahan jargon 'UMM untuk Bangsa' yang selama ini kita dengungkan," ujar Fauzan dalam acara Pengajian dan Silaturahmi Mendikbud dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah di Malang, Ahad (7/8).
Fauzan menyebut saat ini Muhadjir bukan hanya milik UMM namun menjadi milik bangsa Indonesia. Tak dapat dipungkiri, terpilihnya Muhadjir sebagai menteri membawa beban moral bagi civitas akademika di UMM. Seluruh elemen di UMM dituntut menunjukkan kerja terbaiknya untuk menghasilkan inovasi dan prestasi demi kemajuan bangsa.
Sebelum Muhadjir terpilih sebagai Mendikbud, sudah ada mantan rektor UMM yang terlebih dahulu menjabat di posisi yang sama. Mantan rektor UMM Malik Fadjar pernah duduk sebagai Menteri Pendidikan Nasional di Kabinet Gotong Royong.
Muhadjir pada kesempatan yang sama mengatakan terpilihnya ia sebagai menteri tak lepas dari kesediaan UMM memberinya ruang. Pria yang juga dikenal sebagai pengamat pertahanan tersebut bersyukur bisa meneruskan tradisi Muhammadiyah berkontribusi bagi pendidikan di tanah air.
Ia menyebut pergantian jabatan antara dirinya dengan Anies Baswedan berlangsung dengan mulus tanpa konflik. Kepergian Anies dari posisi Mendikbud mewariskan nilai-nilai kebaikan. "Begitu pula kedatangan saya menggantikan Anies mudah-mudahan untuk tujuan yang baik pula," ungkapnya.