Ahad 07 Aug 2016 22:46 WIB

Keren, Pemprov Yogyakarta Siapkan Akademi Komunitas

Seorang seniman lukis warga Jelekong, Kab Bandung melukis di salah satu sudut rumahnya, Rabu (27/4).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Seorang seniman lukis warga Jelekong, Kab Bandung melukis di salah satu sudut rumahnya, Rabu (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan kampus untuk para seniman sebagai wahana meningkatkan kualifikasi dan kesejahteraan para seniman di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Umar Priyono di Yogyakarta, Ahad (7/8), mengatakan kampus yang akan diberi nama "Akademi Komunitas Yogyakarta" itu berlokasi di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

"Sebagian gedung sudah dibangun dan sebagian lahannya juga sudah dibebaskan," kata dia.

Menurut Umar, tahapan pembangunan kampus yang sudah dimulai sejak 2014 itu diproyeksikan selesai pada 2017. Namun demikian luas lahan untuk pembangunan kampus itu yang direncanakan mencapai 10.000 meter persegi, saat ini lahan yang telah dibebaskan baru mencapai 6.000 meter persegi.

"Kami belum bisa mengatakan selesainya kapan karena tergantung kekuatan fiskal," kata dia.

Meski saat ini belum memiliki kampus dan menumpang di Gedung Youth Center milik Pemda DIY, menurut Umar, Akademi Komunitas telah meluluskan 57 seniman pada 2015 sebagai angkatan pertama. Sedangkan pada 2016 Akademi Komunitas kembali menerima 60 orang.

"Tahun ini peminatnya meningkat dari 80 orang yang mendaftar, kami menerima 60 orang setelah melalui seleksi," kata dia.

Para pendaftar Akademi Komunitas sebagian besar merupakan seniman dengan latar belakang keahlian seni cukup beragam, di antaranya seni tari, seni karawitan, serta kriya termasuk tatah sungging.Rancangan induk pengajaran di akademi itu disiapkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

"Pendaftarnya ada juga yang baru lulus dari Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Yogyakarta. Justru di sana seniman senior bisa membantu menularkan ilmunya," kata dia.

Menurut Umar, melalui Akademi Komunitas dengan sebagian besar pengajarnya dari Istitut Senin Indonesia (ISI) dan para praktisi (seniman), para seniman yang telah memiliki kemampuan secara otodidak dan belum pernah mengenyam pendidikan secara formal akan dibekali sertifikat kompetensi.

"Sertifikat itu lebih penguatan kompetensi mereka agar lebih diakui," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement