Rabu 24 Aug 2016 09:41 WIB

Mahasiswa Ini Menyulap Pepaya Terlalu Matang Jadi Keripik

Pepaya
Foto: ist
Pepaya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Mahasiswa Program Kerja Pengabdian Masyarakat Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung berinisiatif memanfaatkan buah pepaya kalifornia yang terbuang karena terlalu matang menjadi panganan kering berupa keripik. Ketua Kelompok Mahasiswa PKPM IBI Darmajaya Arif Prasetio di Bandarlampung, Rabu (24/8) mengatakan di Pekon Tanjung Kurung, Kabupaten Tanggamus banyak masyarakat yang menjadi petani pepaya kalifornia.

Pepaya yang mengkal biasanya di jual langsung dalam keadaan segar. namun untuk pepaya yang sudah terlalu matang di jual dengan harga yang lebih rendah bahkan terbuang.

Oleh karena itu, ia bersama beberapa mahasiswa IBI Darmajaya berinisiatif mengolah pepaya yang sudah matang menjadi keripik usus pepaya kalifornia. "Keripik usus pepaya kalifornia bisa menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dalam pemanfaatan buah pepaya yang terlalu matang. Melalui pelatihan pembuatan keripik usus pepaya kalifornia, mudah-mudahan ibu-ibu PKK dan masyarakat Pekon Tanjung Kurung bisa membuat produk ini dan termotivasi untuk berwirausaha," ujarnya.

Mahasiswa Jurusan Manajemen IBI Darmajaya itu juga berharap, keripik usus pepaya kalifornia nantinya bisa dipasarkan secara konvensional maupun dalam jaringan melalui website desa. Keripik ini nantinya bisa sebagai oleh-oleh makanan khas dari Pekon Tanjung Kurung.

Ide usaha tersebut digagas oleh Arif Prasetio, Saniatun Najilah, Rahadian Aji Pratama, Elang Singgih, dan Winda Ariyanti untuk mengembangkan potensi desa. Buah pepaya yang kaya akan manfaat bagi kesehatan itu berhasil mereka kreasikan menjadi keripik usus pepaya kalifornia bercita rasa lezat, manis, gurih, dengan tekstur yang renyah. Produk itu juga dikemas dengan rapi dan dilengkapi label yang didesain menarik.

Kelima mahasiswa tersebut juga telah mempresentasikan dan memberikan pelatihan pembuatan keripik usus pepaya kalifornia kepada Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan masyarakat setempat di Balai Pekon Tanjung Kurung, Sabtu (20/8) lalu. Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya M Ariza Eka Yusendra mengapresiasi kreativitas para mahasiswa PKPM Darmajaya.

Dia mengungkapkan pada 2016 IBI Darmajaya mengutus sekitar 300 mahasiswa yang menjalani PKPM selama satu bulan, mulai 4 Agustus hingga 4 September 2016 di Kabupaten Tanggamus. Mereka terbagi menjadi 60 kelompok yang tersebar di 30 pekon dari lima kecamatan di Tanggamus. Yakni di Gisting, Pugung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, dan Wonosobo.

"Melalui PKPM, mahasiswa bisa belajar berinteraksi, bersosialisasi, dan berbagi ilmunya dari perkuliahan kepada masyarakat desa. Diharapkan output dari program ini dapat membuat desa lokasi PKPM menjadi lebih berkembang baik di bidang teknologi dan bisnis, sehingga dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement