Jumat 02 Sep 2016 17:51 WIB

Pasar Industri Kreatif Sangat Prospektif

Pimpinan Poli Media dan Unisbank berfoto bersama seusai menandatangani kesepakatan bersama di kampus Unisbank Semarang, Jumat (2/9/2016).
Foto: Dok Poli Media
Pimpinan Poli Media dan Unisbank berfoto bersama seusai menandatangani kesepakatan bersama di kampus Unisbank Semarang, Jumat (2/9/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Memasuki era pasar bebas dan persaingan global, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing. SDM  bidang grafika dan teknologi sangat besar potensi dan peluangnya untuk mengisi industri yang ada di Asia.

"Berkaitan dengan persaingan SDM yang ketat dan dinamis, diperlukan suatu kegiatan yang menguatkan kualitas SDM tersebut," kata Wakil Direktur Direktur Politeknik Media Kreatif Misbah Fikrianto dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (2/9/2016).

Misbah menambahkan, Politeknik Media Kreatif (Poli Media) dan Universitas Stikubang (Unisbang) Semarang sepakat membentuk Kepanitiaan Bersama untuk menggelar Asian Symposium Printing dan Technology. Kesepakatan tersebut ditandatangani di Kampus Universitas Stikubang Semarang, Jumat (2/9/2016).

Rektor Unisbank Hasan Razak  mengatakan Asian Symposium Printing dan Technology sangat penting dan strategis untuk penguatan SDM Indonesia. "Bidang Grafika dan Teknologi sangat mendukung untuk pertumbuhan ekonomi indonesia," papar Hasan.

Direktur Poli Media Sarmada mengatakan pasar industri kreatif sangat prospektif dan pendidikan vokasi sangat mendukung penciptaan SDM terampil. "Pemerintah saat ini sedang melakukan revitalisasi pendidikan vokasi,"  tutur Sarmada.  Poli Media merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)  dijalur vokasi yang fokus pada pengembangan SDM industri kreatif.

Wakil Ketua Pelaksana Misbah Fikrianto mengemukakan, Asia Symposium Printing dan Technology akan diselenggarakan di kampus Poli Media Jakarta  dan Jakarta Kemayoran, 6-7 Oktober 2016. "Simposium tersebut akan dihadiri oleh nara sumber dari Jepang, Thailand, Filipina, Malaysia, Korea, dan sebagainya. Kegiatan ini terdiri dari call for paper dan simposium yang akan dihadiri sekitar 120 peserta," papar Misbah Fikrianto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement