REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Januarti Jaya Ekaputri, berhasil meraih penghargaan tingkat internasional. Dosen jurusan Teknik Sipil ITS ini selama beberapa pekan terakhir telah mempresentasikan inovasinya pada Japan Design & Invention Expo 2016 di Jepang.
Inovasi tersebut membawanya meraih penghargaan emas pada event yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Association (WIIPA). “Ini bukan sebuah kompetisi, tapi lebih tepatnya sebuah penghargaan dari inovasi yang kami usulkan,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (5/9).
Yani, sapaan akrabnya, memaparkan terobosan manfaat limbah batu bara tersebut. Dalam paper-nya, limbah batu bara tersebut dapat disulap menjadi salah satu bahan dalam membuat paving non-portland cement. Penelitian Geopav Non-Portland Paving Block, yakni paving dari bahan limbah batu bara ini telah dipatenkan, dan patennya dipegang oleh Rektor ITS Joni Hermana.
Dalam ajang tersebut, Yani telah mengalahkan ratusan peserta lain dari berbagai negara di seluruh dunia yang telah diseleksi. Antara lain berasal dari Rumania, United Kingdom (UK), Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Korea, Polandia, Tiongkok dan masih banyak lagi. “Mengadakan event di Tokyo itu mahal, jadi kami harus melewati seleksi administrasi terlebih dahulu,” ungkap perempuan kelahiran Papua tersebut.
Cina menjadi negara yang memegang nilai tertinggi pada expo ini. Acara Japan Design & Invention Expo ini diikuti oleh pelajar tingkat SMP hingga umum dari seluruh dunia. “Ini suatu kebanggaan tersendiri bisa mewakili Indonesia di ajang bergengsi ini, hingga meraih penghargaan emas,” ujar perempuan berjilbab ini.