REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Empat jurusan di ITS mengikuti penilaian atau akreditasi dari ASEAN University Network Quality Assessment (AUN-QA). Selama tiga hari, empat jurusan ini akan dinilai oleh tim AUN-QA yang terdiri dari sembilan asesor.
Tim asesor ini dipimpin oleh AUN Deputy Executive Director, Choltis Dhirathiti. Sebelumnya, pada 2015, empat jurusan di ITS telah lolos assessment dari AUN-QA.
Keempat jurusan yang divisitasi kali ini yakni, Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Kimia. AUN merupakan asosiasi universitas-universitas berkualitas internasional yang ada di kawasan ASEAN.
Sertifikasi AUN-QA ini untuk menyetarakan kualitas pendidikan di wilayah ASEAN. ITS mulai mendaftar di AUN pada 2013 dan berhasil menjadi associate member pada 2014. Dengan menjadi anggota asosiasi, jurusan-jurusan di ITS mendapat kesempatan untuk dinilai langsung oleh AUN-QA agar mendapat pengakuan kualitasnya di tingkat ASEAN.
Rektor ITS, Joni Hermana, mengatakan, penilaian AUN-QA ini sangat penting bagi ITS, mengingat era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah bergulir hampir satu tahun ini.
“Dengan adanya penilaian AUN-QA, lulusan ITS pun akan diakui kualitasnya setara dengan lulusan universitas terbaik di kawasan ASEAN. Kami sudah dibekali dengan pengalaman dan rekomendasi dari kunjungan sebelumnya, jadi saya berharap kali ini nilainya bisa lebih baik lagi,” kata Joni seusai penyambutan tim assesor AUN-QA di Gedung Rektorat ITS, Selasa (13/9).
Joni menambahkan, penilaian AUN-QA juga memberikan kesempatan bagi ITS untuk terus memperbaiki kualitas proses pendidikannya. Nantinya, Tim Assesor AUN-QA akan memberi masukan kepada ITS, sebagai bahan evaluasi sesuai dengan perspektif AUN-QA sebagai masyarakat internasional.
Akreditasi internasional ini, lanjutnya, juga menjadi salah satu upaya internasionalisasi ITS. Sebab, ITS akan lebih mudah menjalin kerjasama dengan universitas di luar negeri. Kerjasama tersebut dapat berupa program joint degree, kolaborasi riset, sandwich program, hingga mobilitas dosen dan mahasiswa. “Kami juga berharap ini bisa menarik minat lebih banyak mahasiswa internasional untuk kuliah di ITS,” harapnya.