REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGSARI -- Universitas Winya Mukti (Unwim) kini menjadi universitas percontohan bagi perguruan tinggi negeri dalam teknologi pertanian yang dimilikinya. "Kami Unwim sudah memiliki sistem teknologi pertanian hidroponik dan aeroponik. Dimana penangkar benih melakukan pelatihan dan study banding di kampus Unwim. Dan Unwim diajdikan percontohan tekbologi pertanian aeroponikdan hidroponik universitas negeri," kata Rektor Unwim Prof Ai Komariah, dalam 'sidang senat pelantikan mahasiswa baru Unwim TA 2016-2017'.
Pada tahun akademik 2016-2017, Unwim menerima sekitar 465 orang. Mereka terdiri dari program Pascasarjana 200 orang, Fakultas Pertanian 145 orang, Fakultas Kehutanan 50 orang, Fakultas Teknik 50 orang, dan Fakultas Ekonomi 20 orang. Seleksi penerimaan maba ini meliputi beberapa jalur yaitu jalur PSUS (Program Seleksi Ujian Saringan), PSPM (Program Seleksi Prestasi dan Minat), dan khusus tahun ini Uwim menerima Program Beasiswa bidik misi.
"Mahasiswa Unwim mampu membuat pupuk hayati seperti plant growth promotion rhizobacterium (PGPR), MOL (Mikroorganisme Lokal), Kompos, dan pestisida nabati," kata Rektor dalam keterangannya yang diterima Republika Online, kemarin.
Selain itu, kultur jaringan pun sudah menjadi ajang bisnis/wirausaha mahasiswa yang dikelola oleh Himpunan Mahasiswa Himudin Unwim telah mampu menghasilkan silangan-silangan tanaman hias anggrek yang saat ini sudah masuk tahap seleksi. "Kita juga sudah menghasilkan lisensi ubi Cilembu, dimana Wagub Dedi Mizwar ikut panen ubi cilembu yang merupakan salah satu kearifan lokal Unwim," katanya.
Selain Prestasi yang sudah Unwim raih, ada juga kerja sama dan penelitian yang sudah dilakukan dan sedang dilakukan. Yaitu di antaranya mulai kerja sama penyediaan benih kentang dan stroberi. Membuka PKL (Praktek Kerja Lapangan) siswa SMA/SMK, seperti yang sudah melakukan PKL di Unwim itu siswa/siswi dari SMKN 2 Subang dan SMKN PP Sumedang.