Kamis 22 Sep 2016 21:28 WIB

Mahasiswa Ubaya Kembangkan Alat Bantu Berdiri Manula

Ilustrasi.
Foto: STRAITS TIMES
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga mahasiswa jurusan Teknik Manufaktur, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya (Ubaya), yakni Christian Darwinto Ekoputro, Valencia Lilian Utomo, dan Indra Kusuma Wardhana mengembangkan alat untuk membantu manusia usia lanjut (manula) agar bisa berdiri.

"Kami menciptakan alat tersebut karena manula yang berumur antara 65 tahun dan seterusnya itu sering mengalami kesulitan saat akan duduk maupun berdiri," katanya di sela Product Design Competition bertema alat bantu disabilitas, lansia dan terapi yang digelar Jurusan Teknik Manufaktur Ubaya di Surabaya, Kamis (22/9).

Hal itu, katanya, disebabkan penurunan kemampuan fisik. Tak jarang manula itu membutuhkan bantuan seseorang atau tongkat, kruk, dan lainnya untuk menahan beban tubuhnya.

Alat yang dinamakan Ez2stand (easy sit to stand) merupakan hasil modifikasi dari dongkrak mobil dengan tambahan alas duduk. Penggunaannya cukup mudah. Hanya diletakan di kursi biasa tempat manula duduk. Ez2stand dikendalikan dengan dua buah tombol. Tombol pertama untuk membantu manula berdiri, yang kedua membantu duduk.

"Kami ingin meminimalkan risiko salah urat atau cedera lainnya pada manula ketika berusaha duduk dan berdiri," kata Indra.

Sementara itu, Valencia anggota lainnya mengatakan alat yang dibuat selama satu bulan ini dapat menahan beban maksimal 80 kilogram. Daya dorong berjalan sekitar 7 detik untuk mencapai sudut maksimal 30 derajat. "Kalau kemiringannya lebih dari itu, maka manula bisa merosot dari tempat duduk," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Koordinator Product Design Competition Yovita Sugionoputri mengatakan, Ez2stand merupakan salah satu produk prototipe yang lolos ke babak final.

Selain itu masih ada temaung (alat bantu transportasi bagi tuna daksa), kaki tiruan untuk atlet lari, tongkat tunanetra serbaguna, magic stick for tunanetra, water hidrolik, easy clip and release shoes, ark nedich, mechanical hands, alat bantu mandi, serta L-stick.

"Sesuai dengan keilmuan Teknik Manufaktur, yaitu perancangan produk, perancangan proses dan sistem produksi, maka lomba ini tidak hanya melihat segi estetika saja, melainkan mengutamakan segi fungsi (fungsional), keterbuatan, ergonomi, safety, maintenance, dan manajemen dari produknya," ungkapnya.

Acara ini menjadi wadah bagi siswa dan mahasiswa untuk menuangkan kreativitas dan peduli terhadap orang lain, terutama para penyandang disabilitas dan juga lansia. "Selain bertujuan untuk mengenalkan Jurusan Teknik Manufaktur, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih kreatif membuat suatu produk yang bisa dimanfaatkan untuk orang lain," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement