Ahad 25 Sep 2016 18:47 WIB

UMRAH Wisuda 786 Sarjana

Guru Besar IPB, Prof Dr Rokhmin Dahuri menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda UMRAH di Tanjung, Pinang, Sabtu (24/9)
Foto: damanhuri zuhri/republika
Guru Besar IPB, Prof Dr Rokhmin Dahuri menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda UMRAH di Tanjung, Pinang, Sabtu (24/9)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Bertempat di Aula Gubernur Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, Sabtu (24/9), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mewisuda sebanyak 786 sarjana.

Mereka berasal dari lima fakultas: Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Rektor UMRAH, Prof Dr Syafsir Akhlus MSc mengungkapkan, dari sebanyak 786 wisudawan, sebanyak 46 wisudawan berhasil meraih predikat cum laude.

''Mahasiswa dengan IPK pemuncak tingkat universitas, diraih Randy Kuswanto dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dengan nilai 3,96,'' ungkap Syafsir yang disambut gemuruh tepuk tangan wisudawan dan keluarga.

Lebih lanjut Prof Syafsir mengungkapkan, UMRAH yang berdiri tahun 2007 dan menjadi kampus negeri pada tahun 2011, hingga saat ini telah berhasil mewisuda sebanyak 3277 sarjana. ''Alhamdulillah, pada wisuda kali ini sebanyak 46 sarjana berhasil meraih predikat cum laude,'' ungkap Syafsir penuh syukur.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Rokhmin Dahuri yang menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda tersebut mengatakan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, harus terus meningkatkan fungsi, peran dan kontribusi dalam upaya nasional untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

''Peningkatan fungsi, peran dan kontribusi perguruan tinggi harus tercermin dalam kinerja perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Darma Perguruan Tinggi),'' ungkap Rokhmin.

Kongkritnya, sambung mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini, lulusan perguruan tinggi harus memiliki kompetensi pada bidang IPTEK yang digelutinya sesuai dengan program studi dan fakultas tempat ia belajar.

Seorang sarjana, kata Rokhmin, harus memiliki kemampuan membaca, komputer, menganalisa dan memecahkan masalah, jiwa entrepreneurship, berakhlak mulia, dan beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama masing-masing.

''Hasil penelitiannya bukan hanya banyak terbit di jurnal ilmiah nasional mau pun internasional, tetapi juga menghasilkan teknologi yang secara komersial berguna dan laku di pasar domestik mau pun global,'' ujar Rokhmin Dahuri mengingatkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement