REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan PBB untuk pendidikan dan kebudayaan UNESCO menyelenggarakan 5th UNESCO-APEID Meeting on Entrepreneurship Education di Binus University (26/9). Acara ini akan berlangsung selama 3 hari hingga Rabu (28/9). Acara diselenggarakan di dua kota yaitu Jakarta dan Bandung.
Fokus dari pertemuan ini adalah mentransformasi para pencari kerja (job seeker) menjadi pemberi kerja (job giver). Pertemuan ini tak lepas dari fakta yang dikemukakan oleh UNESCO bahwa Asia dan Pasifik adalah rumah bagi 60 persen penduduk dengan kelompok usia 12 - 24 tahun. Sekitar 197 juta orang di seluruh dunia tercatat pengangguran di tahun 2015.
Hasil dari pertemuan tersebut akan digunakan untuk kerjasama lebih lanjut antara anggota Entrepreneurship Education Network (EE-Net) untuk meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan di negara masing-masing dengan menekankan bahwa kewirausahaan yang merupakan jalur karir yang layak.
"Kebanyakan orang tua menginginkan anaknya memiliki karier yang stabil dan bukan menjadi pengusaha. Mengubah mindset ini adalah tantangan bagi kami." ujar Gwang-Jo Kim, UNESCO Bangkok.
Kim menambahkan bahwa mereka memilih Binus sebagai tuan rumah karena Binus turut berperan mendidik generasi muda untuk berkembang dalam bidang kewirausahaan. Dengan mengusung tema 'Transforming Entrepreneurs from Sustainable Business and Job Generation', hal ini sejalan dengan misi Bina Nusantara Group yaitu 'Pursuing A Positive Contribution To The Quality Of Life dan Leading Corporate Entrepreneurship'.
"Kita tidak dapat berjalan sendiri. Kita perlu bekerja sama dengan pihak lain baik dalam negeri maupun luar negeri," ujar Karen Imam selaku Direktur Binus Global.
Kegiatan ini dibuka di Binus JWC Senayan di hari pertama dan dilanjutkan di kampus BNSD fX Senayan di hari kedua. Kemudian diteruskan di Universitas Padjajaran Bandung di hari ketiga. Selain itu, UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education, Bangkok Thailand dan UNESCO Office di Jakarta, turut bekerja sama dalam kegiatan ini.