REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar Seminar Internasional Pendidikan Islam di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan Sosial (FPIPS), Kampus UPI, Kota Bandung, Senin (26/9). Seminar ini ditujukan memecahkan persoalan pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan keislaman.
UPI bekerjasama dengan Asosiasi Dosen Pendidikan Islam di Indonesia (ADPISI) mengadakan seminar yang diperuntukan pendidik, peniliti, sarjana, dan mahasiswa pascasarjana. Dengan mendiskusikan makalah penelitian di bidang pendidikan Islam, terutama yang berhubungan dalam memecahkan banyak masalah dalam pendidikan Islam.
Rektor UPI, Prof Furqon, Ph.D. mengatakan pendidikan keagamaan bagi orang Indonesia dipandang sebagai pilar utama pembangunan moral bangsa. Oleh karena itu, pendidikan agama memainkan peran penting dalam menanamkan moral spiritual dan membentuk kepribadian masyarakat.
Namun, banyak kendala yang menghambat pendidikan agama sekarang, baik internal maupun eksternal. Globalisasi juga mengakibatkan banyak dampak negatif untuk pendidikan.
"Fenomena degradasi moral yang mewabah di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Pemberitaan tentang buruknya akhlak generasi muda seperti contoh mahasiswa di Medan yang membunuh dosennya," kata Furqon dalam seminarnya.
Ia menyebutkan hal tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan tentang sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Hingga membuat akhlak generasi muda terkikis dari moral agama.
Untuk itu, ia menilai dalam pendidikan tentunya prinsip pedagogi (sistem mengajar) berperan penting menghasilkan generasi yang unggul di masa depan. Karenanya memasukkan unsur spiritualitas menjadi bagian mengatasi masalah yang berkaitan dengan krisis moral bangsa.