REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan (FPI) IPB menjadikan daerah Babakan, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai sentra perbenihan yang akan memproduksi benih unggul.
"Mulai tahun ini FPIK IPB akan menghidupkan kembali roda budidaya di wilayah Babakan, menjadikannya pusat perbenihan unggulan," kata Dekan FPIK IPB, Luky Adrianto, di Bogor, Kamis.
Upaya untuk menghidupakan roda budidaya di wilayah Babakan diawali dengan melakukan revitalisasi kolam yang ada di wilayah tersebut. Dari sembilan kolam yang terdapat di wilayah Babakan, sebanyak empat kolam akan direvitalisasi dalam waktu dekat.
"Dari empat kolam yang direvitalisasi, kami menargetkan periode pertama dapat memanen ikan sebanyak 1,2 ton," katanya.
Upaya membangun pusat benih unggulan di wilayah Babakan, merupakan tindak lanjut dari program budidaya ikan nila yang sedang dijalankan FPIK IPB di kolam percobaan.
Langkah tersebut, lanjutnya, dalam rangka mendukung program pemerintah pusat mewujudkan swasembada protein ikan pada tahun 2025.
"IPB harus hadir di masyarakat, menjawab tantangan pemerintah untuk mewujudkan swasembada protein 2025," katanya.
Menurut Luky, bisnis perbenihan cukup menjanjikan, dan wilayah Babakan berpotensi menjadi sentra perbenihan dan pendederan ikan unggulan. Salah satu jenis ikan yang akan dibudidayakan yakni ikan nila merah, hasil rekayasa teknologi menjadi jenis ikan yang cepat berkembangbiak dan tahan penyakit.
"Dari empat kolam yang kita revitalisasi, kolam-kolam kita jadikan tempat budidaya ikan, dan pembenihan sekaligus pendederan," katanya.
Ikan nila tersebut merupakan terobosan FPIK IPB dalam menghasilkan benih ikan unggulan, melalui teknologi maskulinisasi, mengubah ikan betina menjadi ikan jantan yang memiliki sifat tahan penyakit.