REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Perhimpunan Herpetologi Indonesia meningkatkan pemahaman atas kehidupan amfibi dan reptil di Indonesia. Kegiatan bertajuk Amfibi dan Reptil Kita (ARK) ini juga menjadi penyadartahuan masyarakat mengenai gigitan ular.
"Masih segar di ingatan kita mengenai Irma Bule dari Karawang dan Edi Kobra dari Bali. Keduanya memiliki profesi berbeda, namun berbagi nasib sama, yaitu meninggal terpatuk ular," kata ahli herpetologi Fakultas Kehutanan IPB, Mirza Dikari Kusrini di Gianyar, Bali, Jumat (30/9).
Kedua berita duka tersebut, kata wanita yang akrab disapa Miki ini merupakan satu dari banyak kasus gigitan ular yang terjadi di Indonesia. Penyuka ular seringkali menganggap bahwa memegang ular secara langsung (free handling) adalah perilaku yang gagah.
"Hal ini memberi pesan yang salah kepada masyarakat luas sebab kelalaian dalam menghadapi dan menangani ular dapat berujung fatal, yaitu meregang nyawa," ujar Miki.
Kasus gigitan ular salah satunya terjadi akibat kelalaian dalam menghadapi ular dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan darurat gigitan ular. Kegiatan ARK juga mengampanyekan program Java-Bali Herp CARE (Conservation, Awareness, and Research) Initiatives yang didukung National Geographic Society Foundation.
Kampanye ini terdiri dari berbagai kegiatan, seperti pelatihan, pendidikan konservasi melalui Festival ARK, program citizen science monitoring atau pengamatan reptil dan amfibi, serta ARK bioblitz 2017 daerah Jawa dan Bali. Kampanye publik berupa Pelatihan Pengenalan dan Metode Pengamatan Herpetofauna (PPMPH) dan Festival ARK sebelumnya dilaksanakan di Bogor, 18-23 Juli 2016. Kegiatan serupa berikutnya diselenggarakan di Bali, 26-29 September 2016 di Denpasar dan Ubud yang bekerja sama dengan Universitas Udayana.
Festival ARK di Bali akan dilaksanakan 1 Oktober 2016 di Ruang Bhineka, Agrokomplek Universitas Udayana, Jalan Jenderal Sudirman. Kegiatan ini dibuka gratis dann diisi sesi pameran foto herpetofauna, pemutaran film dokumenter, serta temu wicara dengan para peneliti herpetofauna.
Amfibi yang sangat dikenal di Indonesia adalah katak dan kodok. Indonesia sebetulnya memiliki banyak jenis amfibi yang tidak berkaki atau sesilia. Reptil di negara ini sangat beragam, mulai dari ular, labi-labi, kura-kura, kadal, biawak, dan buaya. Indonesia saat ini memiliki hampir 400 jenis amfibi dan lebih dari 750 jenis reptil. Beberapa di antaranya merupakan ular berbisa.