REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sektor kemaritiman di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dilirik oleh Rusia dalam kunjungan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Rusia, Wahid Supriyadi ke Rektorat ITS, Selasa (18/10). Tujuan utama Dubes RI untuk Rusia ini menggagas peluang kerjasama guna membentuk kota kembar Vladivostok-Surabaya.
Kunjungan tersebut disambut oleh Rektor ITS Joni Hermana beserta jajaran pimpinan ITS. Wahid mengakui kunjungannya ke ITS tersebut merupakan kali pertama. “Ini adalah kunjungan perdana saya ke ITS, sekaligus mencoba membuka kemungkinan adanya kerjasama,” ujar mantan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) tersebut.
Wahid menambahkan, hubungan bilateral Indonesia-Rusia sudah terjalin dengan baik khususnya di bidang politik dan ekonomi. Sementara kerjasama di bidang pendidikan yang jumlahnya masih sedikit. Oleh sebab itu, lanjut Wahid, ada kemungkinan untuk menjalin kerjasama pendidikan antara perguruan tinggi di Indonesia dengan Rusia.
“Terlebih saat ini sudah ada perguruan tinggi di Rusia yang tertarik dengan majunya kemaritiman dan teknik perkapalan di ITS,” kata dia.
Perguruan tinggi tersebut yakni, Vladivostok State University Economics and Service (VSUES), sebuah universitas yang berada di kota paling timur Rusia, Vladivostok, yang secara terang-terangan melirik ITS. Wahid menjelaskan, secara potensi, Surabaya dan Vladivostok sama-sama merupakan kota pelabuhan.
“Bisa saja ke depan ada kemungkinan kerja sama. Karena yang saya tahu VSUES juga terkenal unggul dalam bidang konstruksi kapalnya,” terang Wahid.
Ia berharap, mahasiswa ITS maupun Rusia bisa saling bertukar pengalaman dengan adanya kerjasama tersebut. Sehingga, kesempatan melakukan pertukaran pelajar, riset bersama, professor visit, maupun double degree ke Rusia bisa terbuka lebar. “Kendati perbedaan bahasa sering menjadi persoalan, dengan adanya kerjasama nantinya bisa dirundingkan kembali mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Ke depan, kata Wahid, kerjasama tidak hanya sebatas ITS dengan VSUES. Ada banyak universitas lain di Rusia yang memiliki bidang unggulan serupa dengan ITS. “Termasuk pula bidang keilmuan, bisa jadi nanti kerjasama di bidang teknologi industri. Melihat ITS sudah berhasil merilis GESITS-nya (motor listrik ITS),” ucapnya.