Selasa 18 Oct 2016 22:03 WIB

UI Kenalkan Produk Kosmetik dari Belimbing

Belimbing khas Depok
Foto: Rusdy Nurdiansyah/Republika
Belimbing khas Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan CV Cahaya Multi Mandiri memperkenalkan skin care atau kosmetik yang berasal dari buah belimbing yang banyak terdapat di Kota Depok, Jawa Barat.

"Ini merupakan produk riset UI dan diharapkan tidak hanya berguna bagi ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dapat berfungsi secara aplikatif untuk dunia industri dan masyarakat," kata Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Rosari Saleh dalam Grand Launching Belimbing Island di Aula Terapung Perpustakaan Pusat UI Depok, Selasa (18/10).

Ia mengatakan, UI terus melakukan peningkatan terhadap kegiatan riset, inovasi dan kekayaan intelektual. Sinergi yang menggunakan pendekatan "model quadro helix" yaitu akademik, pemerintah, bisnis dan masyarakat. "Dengan sinergi antara empat elemen tersebut diharapkan belimbing Dewi dapat diusung tidak hanya sebagai ikon kota Depok saja, namun juga sebagai simbol budaya yang dinamis dan mengusung aspirasi positif seluruh masyarakat," katanya.

Komisaris PT Belimbing Island Wahyudi Setiawan mengatakan, produk kosmetik Belimbing Island merupakan brand lokal yang akan dibawa ke pasar global agar lebih mendunia. "Kami inginkan produk ini bisa hadir disetiap rumah khususnya di Kota Depok," katanya.

Menurut dia, saat ini 95 persen bahan baku kosmetik personal care dari ujung rambut sampai ujung kaki berasal dari impor.

"Produk Belimbing Island Ini harus dijadikan momentum kedaulatan bahan baku dalam negeri untuk lebih mandiri," ujar Wahyudi yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Departemen Industri Kecil Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia Jawa Barat.

Pihaknya mampu memproduksi sekitar 100.000 kemasan berbagai jenis produk kosmetik dari bahan belimbing Depok tersebut.

Wahyudi menjelaskan, pengusaha kosmetik UKM di Indonesia saat ini tak lebih mencapai 300. Sementara Thailand sudah mencapai 5.000 dan Malaysia mencapai 3.000 pengusaha kosmetik. "Kita telah menjadi market produk mereka. Untuk itu perlu perlindungan untuk produk dalam negeri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement