REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR - - Universitas Padjajaran (Unpad) menerjunkan para profesornya ke daerah pelosok Jawa Barat untuk mengetahui dan mengkaji segala persoalan masyarakat yang selanjutnya dapat diselesaikan.
"Profesor hadir ke daerah sebagai pimpinan, nanti membawa mahasiswa, staf dan Doktornya kerja sama dengan perguruan tinggi di daerah," kata Rektor Unpad Prof Dr Tri Anggono Ahmad saat membuka Temu Administrator Muda Indonesia yang dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia, M Jusuf Kalla di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (24/10).
Kata dia, program Unpad itu sejalan dengan pemerintahan untuk pengembangan daerah. Menurut dia kehadiran akademisi ke daerah akan menjadi jembatan untuk mengetahui berbagai persoalan yang berkembang di daerah.
"Sisi lain membuka wawasan tentang masalah rill yang ada, apakah perkembangan akademik dengan implementasinya sudah sesuai gak," katanya.
Tri menjelaskan, tujuan kehadiran profesor itu untuk membantu pemerintah kota/kabupaten dalam berbagai masalahnya. Menurut dia daerah yang berkembang tidak hanya di Kota Bandung saja, tetapi harus terjadi di daerah lainnya.
"Komunikasikan ke daerah agar satu kabupaten berpikir seperti ini, yang smart city bukan hanya Bandung saja," katanya.
Dikatakan Tri, program tersebut akan dilakukan dalam berbagai bentuk agenda akademik seperti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa atau agenda lainnya yang terjun ke masyarakat. "Bisa dengan membagi ke berbagai daerah, yang awalnya kemarin dilakukan dengan KKN, tapi nanti tidak periodik, tapi bisa kapan saja," katanya.
Dia menyebutkan, program tersebut melibatkan 73 profesor dari Unpad dengan daerah sasaran yang sudah dilakukan yakni Kabupaten Majalengka, Indramayu, Subang dan Purwakarta.
Program profesor ke daerah itu, kata dia, sementara fokus wilayah Jabar, tetapi selanjunya akan dilakukan pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi lain. “Konsentrasinya Jawa Barat, nanti kami mengajak perguruan tinggi di daerah untuk sama-sama," katanya.