Rabu 02 Nov 2016 05:40 WIB

ITS Kerja Sama dengan Lembaga Sandi Negara

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjalin kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Indonesia. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam acara Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (Sesindo) 2016 di Hotel Swiss Belinn Manyar, Surabaya, Selasa (1/11).

Ini menjadi kali pertama Lemsaneg bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Kerja sama tersebut mencakup empat aspek pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Empat aspek yang disepakati di antaranya kerja sama riset dalam bidang pengembangan teknologi informasi, rekayasa teknologi informasi, pengembangan sumber daya manusia, serta pemekaran dan diseminasi informasi. Kesepakatan tersebut akan berlaku hingga tahun 2021.

Kepala Lemsaneg Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi mengapresiasi ITS yang telah menyadari kerja sama dengan Lemsaneg diperlukan untuk menjaga keamanan dan melaksanakan rekayasa di bidang TIK. “Ini demi pengamanan agar karya putra dan putri bangsa di bidang TIK dapat benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan negara,” kata Djoko dalam siaran pers.

Djoko menilai, pengembangan TIK yang pesat saat ini turut mengubah peradaban dan budaya masyarakat Indonesia. TIK dinilai memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan manusia di berbagai aspek. Namun, Djoko menyatakan perlu dipahami manfaat tersebut harus sejalan dengan keamanan dan kenyamanan sistem informasinya.

“Sebab, ancaman terhadap pencurian, perubahan, ketersediaan, dan manipulasi data atau informasi di era digital saat ini juga semakin meningkat,” ujar pria yang pernah mengabdi sebagai Pasukan Pengamanan Presiden selama empat tahun ini.

Menurut  Djoko, kerja sama antara ITS sebagai perwakilan akademisi dengan Lemsaneg sebagai birokrasi menjadi sebuah sistem yang saling melengkapi. Hal tersebut, lanjut Djoko, turut menjadi bukti ITS merupakan peguruan tinggi yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan inovasi di bidang TIK.

Ia juga berharap kerja sama ini segera ditindaklanjuti dengan kerja sama teknis di antaranya dalam hal joint research dan publikasi riset. “Saya yakin, kerja sama ini juga disadari oleh kesepahaman bahwa kedua pihak saling membutuhkan, mitra kerja dan mitra belajar khususnya dalam hal TIK,” imbuh Djoko.

Rektor ITS Joni Hermana menyatakan masalah pengelolaan data dan informasi menjadi hal penting yang harus terus dikembangkan di masa mendatang. Joni mengakui, Lemsaneg menjadi mitra yang tepat bagi ITS untuk pengembangan dalam bidang TIK.

“Kerja sama ini menjadi salah satu langkah kami guna mendorong kreativitas civitas akademika ITS untuk mengembangkan TIK yang berhubungan dengan keamanan informasi dan kewirausahaan,” ucap Joni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement