Sabtu 12 Nov 2016 02:45 WIB

Mahasiswa Ubaya Raih Medali di Kejuaraan Wushu Dunia

Wushu (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Wushu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa jurusan Akuntasi Universitas Surabaya (Ubaya), Cindy Martono meraih medali perak dan perunggu dalam kompetisi wushu Internasional "The 2nd World Taijiquan Championships" di Polandia 17-20 Oktober 2016.

"Saya hanya melakukan yang terbaik dan yang saya bisa untuk mengharumkan nama Indonesia di tingkat Internasional," kata Cindy gadis yang sudah mendalami wushu sejak usia 10 tahun ini, di Surabaya, Jumat (11/11).

Cindy mengatakan, kompetisi yang diselenggarakan oleh International Wushu Federation, terbagi menjadi 3 kategori. Kategori 1 bagi peserta di bawah 17 tahun, kategori 2 bagi peserta di atas 18 tahun, dan kategori 3 bagi peserta di atas 40 tahun.

"Kompetisi ini memiliki 3 cabang lomba yaitu Taichi Jian, Taichi Quan, dan 42 jurus. Para peserta akan menampilkan jurus mereka dan langsung akan mendapatkan skor, sehingga pemenang bisa langsung diketahui di tiap cabang lomba," jelas dia.

Cindy menambahkan, Taichi Jian adalah gaya wushu yang menggunakan pedang dalam gerakan-gerakannya sedangkan Taichi Quan adalah gaya wushu dengan tangan kosong. Peserta berdiri di tengah karpet dan mulai menunjukkan jurus-jurusnya selama 3-4 menit.

Dalam Taichi Jian dan Taichi Quan peserta bebas menampilkan jurus apa saja. Pada Taichi Jian, mahasiswa semester VII ini meraih juara 3 serta mendapatkan medali perunggu dan sertifikat. Sedangkan untuk Taichi Quan, Cindy mendapatkan peringkat 5.

Ketiga, para peserta harus menampilkan 42 jurus yang sudah ditentukan selama 5-6 menit. Dalam cabang lomba ini, Cindy Martono berhasil meraih juara 2 dengan skor 9,17 serta mendapatkan medali perak dan sertifikat.

Juara 1 diraih oleh Malaysia dengan skor 9,2, sedangkan juara 3 diraih oleh Rusia dengan skor 8,8.

Cindy Martono mengaku berlatih intensif selama 7 hari untuk mempersiapkan diri dalam kompetisi ini, tetapi 2 minggu sebelumnya Cindy juga mengikuti PON yang diadakan di Bandung.

Tak hanya berprestasi di bidang olahraga, Cindy juga tetap berprestasi di bidang akademik. "Ini sangat membanggakan, Cindy bisa berprestasi hingga tingkat Internasional dan tetap bisa mempertahankan nilai akademiknya," ungkap Ridho Islamie, S.Farm M.Si Apt, Manajer Pendampingan Aktivitas dan Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Surabaya.

Ridho berharap dengan adanya prestasi dari Cindy bisa memicu untuk mahasiswa lain berprestasi seperti yang ditorehkan Cindy.

Cindy Martono dipilih oleh PRIMA (Program Indonesia Emas) untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi yang tersebut. Dalam persiapannya, Cindy dilatih oleh Sandri Liong yang berasal dari Medan, Sumatra Utara.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement