Sabtu 12 Nov 2016 09:00 WIB

Pemerintah Harus Beri Perhatian Besar Terhadap Energi Terbarukan

Rektor UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji) Prof Dr Syafsir Akhlus MSc
Foto: dok. pribadi
Rektor UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji) Prof Dr Syafsir Akhlus MSc

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang mengembangkan teknologi terbarukan untuk kepentingan pendidikan dan masyarakat.

"Energi terbarukan dibutuhkan pada masa depan,'' ungkap Rektor UMRAH, Prof Dr Syafsir Akhlus MSc kepada Antara di ruang kerjanya, Jumat (11/12).

Menurut anggota Delegasi Tetap Indonesia di Unesco tahun 2011 dan Koordinator Kerjasama Pendidikan ITS Surabaya 2006-2010 ini, energi terbarukan dibutuhkan pada masa depan. ''Sebab semua negara maju berfokus mengembangkan energi terbarukan," papar Prof Syafsir Akhlus.

Prof Syafsir berharap ke depan pemerintah memberikan perhatian yang besar untuk pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan. ''Khususnya pada daerah-daerah yang memiliki kendala alami di bidang logistik pengiriman bahan bakar fosil (minyak),'' ungkap Rektor UMRAH kepada Republika.co.id, Sabtu (12/11).

Subsidi untuk pemaksaan harga minyak yang seragam untuk seluruh nusantara, menurut Prof Syafsir, dapat ditinjau ulang untuk menjadi investasi yang merata di bidang energi untuk seluruh nusantara.

Menurut Prof Syafsir, Kampus UMRAH mengembangkan empat energi terbarukan, yang dapat dikonversi menjadi energi listrik yakni tenaga matahari (solar), angin, gelombang dan perairan pasang surut, walaupun kecil tetapi mencukupi.

"Energi satu lagi berbasis air. Prinsipnya, ada air yang jatuh, maka bisa menghasilkan energi. Ini dilakukan di mana-mana," ungkap Ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi (BKS-PTN) wilayah Barat (28 perguruan tinggi) dan ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri Baru (FP-PTN se-Indonesia yang membawa 36 Perguruan Tinggi ini menjelaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement