REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 48 proposal Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Capaian ini menjadikan ITS meraih peringkat kedua, terpaut selisih tipis dengan UGM di posisi pertama dengan 49 proposal.
PKM-KT tahun 2016 ini terdiri dari PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). Keberhasilan ITS meraih 48 proposal PKM-KT terdanai ini terdiri dari 43 PKM-GT dan lima PKM-AI.
“Torehan ini cukup menggembirakan (bagi ITS). Bahkan, ITS sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk bisa meraih posisi pertama,” kata Direktur Kemahasiswaan ITS Darmaji melalui siaran pers, Rabu (28/12).
Dosen Departemen Matematika ini menyatakan keberhasilan ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan dan sinergi yang kuat dari setiap elemen di ITS. Elemen utama yaitu mahasiswa sebagai pembuat PKM. Sedangkan elemen pendukungnya termasuk dosen pembimbing, Tim Kawal PKM, serta Organisasi Mahasiswa (Omawa) yang terdiri dari BEM ITS dan HMJ.
Dosen dengan bidang keahlian ilmu komputer ini berharap agar budaya menulis di ITS tidak hanya melulu saat gelaran PKM. Tapi dirinya ingin budaya menulis tersebut bisa melekat pada seluruh mahasiswa ITS dalam setiap event.
Menurut Darmaji, karya-karya tulis mahasiswa ini dapat menjadi suatu sedekah ide. Sebab, ide bisa menjadi sedekah jika dipublikasikan. Jika tidak dipublikasiskan, lanjutnya, maka tidak ada nilai kebermanfaatan di dalamnya.
Cara publikasi sedekah ide sendiri hanya ada dua, melalui lisan dan tulisan. Namun, apa yang didengar dapat dilupakan tapi sesuatu yang ditulis dapat menjadi abadi. Oleh karena itu, Darmaji berpesan kepada mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan tulisan ilmiahnya.
"Agar ke depan bisa lebih banyak lagi prestasi yang dihasilkan dari kemampuan menulis ilmiah ini," harapnya.