Selasa 24 Jan 2017 12:05 WIB

Tantowi Yahya: Pariwisata Memerlukan Investasi Besar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya.
Foto: Antara
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Tantangan pariwisata di Indonesia ke depan dan terbesar adalah perubahan paradigma dan pengambilan keputusan. Parlemen dan pemerintah harus berkorelasi karena pariwisata memerlukan investasi besar.

"Invetasi besar, itu berkaitan dengan infrastruktur," kata anggota DPR RI Tantowi Yahya, dalam kuliah umum Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung masa perkuliahan mahasiswa semester ganjil/genap  periode Januari sampai Juli 2017.

Menurut Tantowi, walaupun Indonesia memiliki alam yang cantik, rakyat ramah, dan alam bersahabat tanpa didukung infrastruktur, maka semuanya masih bahan baku atau belum jadi. Karena, obyek pariwisata yang bagus dan cantik harus dicapai dengan mudah. "Public tranprotasi harus mudah. Itu, akan memperpanjang waktu berlibur turis jadi perlu dibangun berbagai fasilitas pendukung," ujarnya.

Saat ini, kata dia, obyek wisata di Indonesia belum siap secara infrastruktur. Karena, banyak obyek wisata yang bisa ditempuh dalam waktu 4 sampai 5 jam. Bahkan, fasilitas hotel masih minim, tak ada penunjang.

"Jadi kalau kondisinya begitu datang sekali, kapok. Promosi, lewat mulut itu padahal pengaruhnya lebih besar," katanya.

Dikatakan Tantowi, untuk menyiapkan Pariwisata yang baik pun perlu memperisiapkan sumber daya manusia (SDM) nya. Apalagi, untuk mencapai target kunjungan wisata 20 juta orang. "Perlu dibangun dan dipersiapkan SDM-nya tak bisa otodidak," katanya.

Ketua STP Bandung, Anang Sutono, mengatakan, kuliah umum digelar sebagai pembekalan bagi mahasiswa semester 2 dan 3 (Program Diploma III), semester 2 (Program Diploma IV dan Program Strata 1) yang akan menjalani perkuliahan di periode bulan Januari – Juli 2017 ini. STP Bandung, kata dia, menghadirkan Tantowi Yahya (Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru) yang juga merupakan alumnus STP Bandung.

Pada saat itu, STP masih bernama Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP). Tantowi Yahya, menjadi narasumber kuliah umum dengan topik 'Global Professional Attitude for Wonderful Tourism'.‬ "Kebanggaan kami, alumni STP bisa menjadi anggota dewan dan duta besar. Ini, akan menjadi inspirasi bagi genarasi muda," ujarnya, Selasa (24/1).

Anang berharap, dengan menghadirkan Tantowi Yahya, akan semakin membuat mahasiswa STP memiliki motivasi tinggi. Apalagi, saat ini total alumnis STP ada sekitar  231 ribu. Dari jumlah tersebut, sekitar 38,8 persen bekerja di luar negeri dan 14,3 persen menjadi pengusaha. "Tantowi Yahya menjadi alumni STP pertama, yang menjadi duta besar," katanya.

Saat ini, kata Anang,  tantangan global bidang Tourism and Hospitality hanya mampu dijawab dengan beberapa hal. Yakni, membangun professional attitude dengan karakter kepribadian Indonesia, membangun Culture, menancapkan kemampuan Global Leadership dengan Indikator AADC (Adaptive, Awakener, Discipline, Confident).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement