REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah universitas akan bersaing menjadi yang terbaik dalam kompetisi virtual bisnis berbasis Enterprise Resource Planning (ERP). Kompetisi ini merupakan kompetisi virtual membangun perusahaan di mana satu tim terdiri dari direktur, marketing, produksi, akuntan, purchasing.
"Jadi ini kompetisi virtual bisnis dengan membangun perusahaan. Di mana tim harus membuat keputusan-keputusan bisnis dengan tepat," ujar President Monsoon Academy Abdy Taminsyah, Rabu (25/1) kemarin.
Peserta lomba terdiri dari berbagai tim dari universitas seperti Agung Podomoro University, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, Universitas Taruma Negara, dan sejumlah universitas lainnya. Para peserta akan diberi tantangan untuk memenangkan bisnis dengan dana dan sumber daya terbatas.
"Dua tim pemenang kompetisi antar universitas akan dikirim ke Thailand pada 6 Oktober mendatang. Mereka akan bertanding melawan tim dari Singapura, Hong Kong, Filipina, Srilanka, Malaysia, Thailand, Australia," kata Abdy.
Lomba ini diikuti oleh tim-tim dari sembilan negara dari Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Antara lain Singapura, Thailand, Malaysia, Srilanka, Vietnam, Filipina, Hong Kong, Australia.
Guna memenangkan lomba para peserta harus memiliki pengetahuan tentang Entreprise Resource Planning (ERP). Ini pengetahuan yang wajib dimiliki oleh seorang pebisnis.
"Pada 2015 Indonesia juara satu dalam kompetisi virtual bisnis ini. Pada 2016, Thailand juara satu, Indonesia juara dua, pada 2017 kami harap minimal Indonesia juara dua," ujar Abdy.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Podomoro, Johannes S Prajitno mengatakan, pihaknya mendukung penuh kompetisi virtual bisnis kelas internasional yang mendorong mahasiswa memiliki skill Entreprise Resource Planning (ERP).
Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN berarti barang dan jasa bebas keluar masuk, untuk memenangkan kompetisi ini maka mahasiswa harus memiliki skill tambahan seperti Entreprise Resource Planning (ERP).
"Ilmu ini penting agar mahasiswa mampu bersaing di dunia global ketika ia menjadi pebisnis atau bekerja di perusahaan nanti," katanya.
Ia berharap lulusan universitasnya memiliki sertifikasi internasional. Ini akan mempermudah lulusan mendapatkan pekerjaan di era persaingan global.