REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prestasi mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali bergaung di awal 2017. Kali ini, tim mahasiswa UII ditunjuk untuk mewakili Indonesia dalam 4th International Universities Arabic Debating Championship (4th IUADC 2017) yang berlangsung di Doha, Qatar pada 7 sampai 12 April 2017.
Penunjukan tim UII oleh panitia penyelenggara bukan tanpa alasan. Dalam even bergengsi ini, panitia menetapkan kriteria dan syarat yang ketat bagi para tim yang akan ikut berkompetisi. Selain wajib memiliki kemampuan Bahasa Arab yang mumpuni, tim setidaknya telah berhasil menjuarai even Debat Bahasa Arab yang digelar di level nasional maupun regional.
The 4th IUADC 2017 yang diselenggarakan oleh Qatar Debate merupakan even dwi tahunan yang pesertanya selalu bertambah dari waktu ke waktu. "Sementara Indonesia baru kali pertama mengikuti kompetisi tersebut yang diawali dengan partisipasi dari UII," kata pelatih debat bahasa Arab UII, Samsul Zakaria, Kamis (9/2).
Menurutnya, partisipasi UII dalam even internasional tersebut adalah hal yang telah dipersiapkan sejak lama. Oleh karenanya, ketika tim debat Bahasa Arab UII mendapat undangan resmi dari panitia penyelenggara ia pun sangat bersyukur. “Sejak awal kita berupaya membangun reputasi dengan rajin mengikuti berbagai kompetisi debat Bahasa Arab mulai dari tingkat nasional hingga ASEAN. Alhamdulillah tim UII hampir tidak pernah absen memborong gelar juara I sampai III di berbagai even tersebut”, ujarnya.
Hal ini sering membuat heran peserta lain karena UII sendiri tidak memiliki Prodi Sastra Arab atau Pendidikan Bahasa Arab. Dalam kegiatannya nanti, Qatar Foundation membiayai seluruh kebutuhan peserta dan pelatih mulai visa, tiket pulang pergi, dan akomodasi selama di sana.
Nantinya tim UII akan bertanding dengan sekitar 90 tim dari seluruh dunia. Para peserta tidak hanya berasal dari etnis Arab namun pelajar berbagai bangsa yang datang dari Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Asia Tengah.
Sebelum lomba, Qatar Debate mengadakan daurah (training) bagi para pelatih debat dari masing-masing universitas yang akan berlaga. Tak terkecuali bagi Samsul Zakaria yang juga mengikuti daurah tersebut pada 16 sampai 20 Rabi’ul Akhir 1438 H atau 15 sampai 19 Januari 2017. Daurah bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang aturan lomba pada April mendatang.
“Kami dilatih dengan serius tentang model Qatar Debate, tips dan trik berdebat yang baik, dan beragam skill tentang debat,” tutur Samsul.
Setelah mengikuti daurah yang melibatkan 50-an peserta dari 37 negara tersebut. Setelah mengikuti daurah tersebut, Samsul mendapat amanah untuk melatih secara intensif Tim Debat Arab UII yang akan berlaga di Doha, Qatar April nanti.