REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM-PTNU), dalam hal ini UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) Indonesia, mengajak seluruh mahasiswa Indonesia bersinergi jaga kedaulatan NKRI dengan mengimplementasikan Pancasila dan UUD 1945. Demikian sikap BEM PTNU yang disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/2).
UNU menyatakan, keduanya dirumuskan oleh para pendiri bangsa yang di dalamnya tertanam nilai-nilai ketuhanan, kerukunan, keberagaman, dan kesatuan bangsa Indonesia. Para pendiri bangsa sangat menghargai perbedaan, baik agama, suku, maupun ras. Mereka lebih mengedepankan keharmonisan bangsa dan negara.
Banyak suku bukan menjadi suatu perpecahan, tapi merupakan suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dimiliki bangsa lain di dunia ini. Begitu juga agama yang beragam. Semua itu disatukan oleh Pancasila, kemudian diatur oleh UUD 1945 agar hidup berbangsa dan bernegara lebih teratur.
BEM PTNU se-Nusantara dan PTAI se-Indonesia mengajak kepada mahasiswa Indonesia untuk tidak terlibat dalam gerakan radikalisme yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan
"Mahasiswa diharapkan menjaga idealismenya dengan tidak melibatkan diri dalam aksi 212 yang notabene sarat dengan muatan kepentingan kelompok tertentu, yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kami mengimbau agar mahasiswa Indonesia tetap menjaga sikap cinta bangsa dan negara, dengan menjaga toleransi dan independensi dalam berfikir dan bertindak," demikian pernyataan UNU.