Selasa 21 Feb 2017 15:38 WIB

Delegasi FH UII Sabet Juara Debat Ilmiah Nasional

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Hazliansyah
Universitas Islam Indonesia (UII).
Foto: Ist
Universitas Islam Indonesia (UII).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Prestasi kali ini diraih oleh Saufa Ata Taqiyya (2014), Ghufron Hanafi (2014), dan Imam Wicaksono (2015) yang tergabung dalam Tim Debat FKPH FH UII.

Tiga mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UII itu sukses meraih juara 1 Debat Ilmiah pada kompetisi Mipa innovation, Competition, and Education Fair (MIC-EDUFAIR) 2017. Tak hanya itu, salah satu anggota tim yakni Saufa Ata Taqiyya terpilih sebagai /Best Speaker pada kompetisi yang berlangsung pada 18 sampai 19 Februari di Universitas Sebelas Maret (UNS).

MIC-EDUFAIR sendiri merupakan kompetisi debat ilmiah nasional yang diikuti seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan kompetisi debat pertama yang diselenggarakan oleh Fakultas MIPA UNS.

“Adapun tema yang diangkat ialah Indonesia Terang dengan Energy Terbarukan,” kata Saufa, Selasa (21/2).

Menurutnya, kompetisi terbagi menjadi dua tahap. Pertama berupa seleksi esai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia. Selanjutnya, 20 tim yang lolos tahap pertama akan mengikuti tahap berikutnya yaitu kompetisi debat ilmiah.

Dari babak tersebut, terpilih tim-tim unggulan. Sengitnya pertandingan sudah terlihat sejak babak awal hingga babak final. Pada babak 16 besar UII melawan UNS, babak delapan besar UII melawan Universitas Pertamina, sementara semi final UII melawan UGM, dan final UII melawan UNY.

Berbeda dari perwakilan UII yang semuanya berasal dari fakultas hukum, delegasi universitas lain berasal dari berbagai displin ilmu yang berbeda. Mayoritas tim tersebut berlatarbelakang ilmu sains yang memang konsen dan mendalami bidang energi yang merupakan topik utama dalam perdebatan.

“Kami yang mempunyai basis ilmu sosial mempersiapkan semampu kami dengan riset yang sumbernya terbatas. Namun, Alhamdulillah atas izin Allah dengan dibarengi usaha yang keras kami mampu melewatinya,” tutur Saufa.

Pada babak final para finalis diberi topik mobil listrik nasional, solusi, kedigdayaan, energi nasional. Tim UII berada di posisi kontra untuk menentang kebijakan mobil listrik sebagai ikon kebangkitan energy nasional dan menawarkan biofuel sebagai penggantinya mengingat potensi alam Indonesia yang luar biasa.

"Alhamdulillah, saya sangat senang dan bangga karena atas izin Allah berhasil mendapatkan juara pertama bersama dengan kawan-kawan. Bahkan meraih the Best Speaker pada lomba kali ini," kata Saufa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement