REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kampung Wisata Surocolo di Dusun Ngreco, Seloharjo, Pundong, Kabupaten Bantul, DIY, memiliki beberapa objek wisata yang menarik, salah satunya Goa Jepang. Untuk mempromosikan objek wisata ini, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 079 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun membuat aplikasi game untuk platform PC dan Android berlatarkan Goa Jepang tersebut.
Mereka menciptakan game berjudul ‘Goa 1’. Ke-10 mahasiswa UMY ini merupakan mahasiswa angkatan 2013 yang melakukan program KKN di wilayah tersebut. Ketua KKN 079, Diky Rizky Ramadhan menyatakan kelompoknya terdorong untuk membuat game ini untuk mempromosikan Kampung Wisata Surocolo. “Kami tertarik dengan Goa Jepang karena nilai sejarahnya. Dan untuk mempromosikannya, kami putuskan untuk membuat game,” jelasnya, dalam siaran pers, Rabu (22/2).
Menurut dia, pemilihan pembuatan game ini juga tak lepas dari keadaan zaman sekarang yang notabene menggunakan gadget, handphone Android, atau laptop dalam kesehariannya. “Zaman sekarang, orang-orang menggunakan gadget baik itu handphone atau laptop dalam keseharian mereka. Maka kita membuat game dalam bentuk PC dan android agar dapat dimainkan semua orang,” ujarnya.
‘Goa 1’ merupakan game bergenre survival menggunakan konsep third person shooter berlatar Goa Jepang 1 yang ada di Dusun Ngreco, Seloharjo. Bercerita tentang seorang mahasiswa UMY yang melewati Seloharjo dan menemukan sebuah goa. Di mana kemudian ada kekuatan gaib yang membawa dia ke masa lalu, di mana terdapat ratusan tentara Jepang yang ada di goa tersebut.
Mahasiswa UMY tersebut harus bertahan hidup dengan menembaki tentara Jepang sebanyak mungkin. Dijelaskan, dalam pengerjaan Goa 1 ini, pembuatan secara langsung dikerjakan oleh Minhajuddin Kasman (Teknik Informatika, 2013) sementara sembilan teman lainnya membagi tugas dalam mencari data yang dibutuhkan dalam game.
“Kami membagi tugas dalam pembuatan. Eksekusi dikerjakan oleh Minhajuddin dan saya serta yang lainnya bertugas observasi lapangan dan mengecek sejarah Goa Jepang,” kata Diky.
Ia melanjutkan, menurut sejarah dan data yang mereka kumpulkan, Goa Jepang merupakan bunker atau tempat perlindungan yang digunakan Jepang pada Perang Dunia II. Selain itu, juga digunakan sebagai sarana militer dan tempat mengintai. “Goa ini punya 19 lokasi yang berbeda. Karena fungsinya yang beragam, jadi bentuknya berbeda-beda. Bahkan ada salah satu goa yang bisa melihat langsung seluruh Pantai Parangtritis,” katanya.
Rencananya, game ‘Goa 1’ ini akan ditawarkan kepada pengelola wisata secara langsung untuk sarana promosi Kampung Wisata Surocolo. Nantinya game itu akan bisa di-download di website pengelola wisata.
“Saat ini kami telah menghubungi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di sana. Kami telah meminta penawaran game ini untuk dapat didownload di website mereka. Kami juga tengah berusaha meminta dukungan pihak Kecamatan Pundong untuk mempromosikan game ini,” jelas dia.