Jumat 07 Apr 2017 01:11 WIB

Mahasiswa UKWMS Ciptakan Antiseptik Pembersih Tangan dari Kulit Lemon

Lemon
Foto: wikipedia
Lemon

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Putu Anugerah Pradiptha menciptakan antiseptik pembersih tangan "hand sanitizer" dari bahan ekstrak kulit lemon dengan menggunakan Carbopol Ultrez 20 sebagai Gelling Agent yang dinamai Limunizer.

Ditemui di kampusnya Surabaya, Kamis, Putu mengatakan dirinya terinspirasi membuat antiseptik tersebut saat ia pergi ke pasar dan melihat berbagai macam buah jeruk dan jatuh hati kepada lemon yang mempunyai bau yang khas.

"Selain karena saya suka baunya, saya juga berpikir ke mana kulit lemon ini setelah digunakan. Sehingga saya berpikir untuk memanfaatkan kulit buah lemon menjadi sebuah produk kosmetik," ujar Putu.

Ia menjelaskan, ekstrak kulit buah lemon memiliki khasiat sebagai antibakteri sehingga mampu meningkatkan nilai manfaatnya bila sudah dikemas dalam bentuk produk perawatan tangan yang higienis.

"Sekalipun di pasaran telah banyak jenis produk hand sanitizer tetapi Limunizer punya keunggulan dari aspek efektivitasnya karena benar-benar menggunakan bahan baku limbah kulit lemon, tidak sekedar aromanya saja," kata dia.

Proses pembuatan Limunizer, kata Putu cukup mudah. Diawali dengan mencuci limbah kulit buah lemon hingga bersih, lalu dikeringkan. Kulit buah lemon kering tersebut kemudian dijadikan serbuk halus dan dimaserasi (perendaman dalam etanol).

Selanjutnya sari yang berwarna kuning jernih lantas diambil dan diuapkan hingga mengental menjadi kecoklatan. Setelah itu siap dijadikan hand sanitizer.

"Carbopol ultrez 20 dan trietanolamin dipergunakan untuk membentuk tekstur kental tersebut. Bentuk gel sengaja dipilih karena mudah untuk dipergunakan dan tidak meninggalkan kesan lengket," tuturnya.

Dia menambahkan, butuh waktu 5 bulan penelitian hingga akhirnya menghasilkan produk tersebut.

"Saya berharap agar produk hand sanitizer ini bisa dimanfaatkan atau dipakai oleh masyarakat. Tentu ke depan harus dilakukan pengembangan lebih lanjut terutama dari sektor produksinya," kata Putu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement