REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Alumni Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) akan segera mendeklarasikan Paguyuban Alumni Ilmu Komunikasi UGM (Publikom Gama). Acara deklarasi organisasi yang mewadahi sekitar 2.000 alumnus tersebut rencananya akan berlangsung di kampus Fisipol UGM Yogyakarta pada Jumat (12/5) mendatang.
"Sesuai semangat pendiriannya, Publikom Gama dirancang menjadi organisasi nirlaba dan non-partisan. Seluruh potensi alumni akan diberdayakan maksimal untuk memfasilitasi dan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di Departemen Ilmu Komunikasi UGM,” kata ketua panitia kongres dan temu alumni Publikom Gama, Nanang Junaedi, dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (10/5).
Selain acara deklarasi pada kongres dan temu alumni, Publikom Gama juga akan menggelar acara talkshow dan pameran dalam Communication’s Day, serta Klinik Praktisi. Ratusan alumni akan 'mudik bareng' untuk menghadiri rangkaian acara yang akan berlangsung 12-13 Mei tersebut.
Publikom Gama nantinya akan memposisikan diri sebagai kolaborator agar kontribusi alumni terkelola dengan baik. Termasuk dalam kontribusi alumni adalah program pemagangan (internship), kerja sama penelitian, penyelenggaraan event, penciptaan akses ke dunia kerja, dan lainnya. "Tentu, ini di luar aset afektif organisasi melalui kegiatan sosial seperti reunian, halal bihalal dan lain-lain sebagai ajang penguatan jaringan alumni,” ujar Nanang.
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Dodi Ambardi, mengungkapkan organisasi alumni perguruan tinggi semestinya tidak sekadar aktif menggelar hajatan reuni atau temu alumni. Jauh lebih penting, mereka harus dapat mengambil peran untuk memperkuat posisi almamaternya dalam mendukung sinergitas antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri (triple helix).
"Dengan segala kemampuannya sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi mesti bersinergi dengan pemerintah dan industri. Sehingga, mampu menghasilkan inovasi baru dan menciptakan strategi pembangunan untuk menjawab tantangan di berbagai bidang,” kata Dodi usai bertemu dengan panitia kongres dan temu alumni Publikom Gama.
Menurut Dodi, sebagai salah satu elemen dari perguruan tinggi, organisasi alumni menempati posisi strategis. Utamanya, terkait dengan dimilikinya jaringan yang luas dan kuat di pemerintahan maupun industri.
Salah satu contoh, lanjut Dodi, alumni komunikasi UGM saat ini banyak yang menempati posisi penting di pemerintahan maupun industri. ”Dengan akses dan kemampuan profesional yang dimiliki, mereka tentu dapat memberikan kontribusi kepada kampus, semisal dengan berbagi (sharing) atau transfer pengetahuan kepada dosen maupun mahasiswa,” ujarnya.
Dodi menambahkan, akses terhadap dunia kerja bagi lulusan komunikasi kini menjadi isu yang paling menguras keingintahuan mahasiswa. Hal ini tidak terlepas dari semakin ketatnya kompetisi di dunia kerja seiring dengan dinamika di dunia komunikasi yang melesat di era yang serba digital. "Organisasi alumni, lagi-lagi, dapat mengambil peran dengan menjembatani mahasiswa untuk mendapatkan akses maksimal ke dunia kerja," kata Dodi.