REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Wacana Forum Rektor Indonesia (FRI) yang mengusulkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masuk ke lingkungan kampus mendapat respons dari Ketua BEM Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang.
“Terhadap usulan BNPT masuk kampus saya sepakat. Terorisme yang berkembang saat ini tidak bisa kita pandang dengan sebelah mata. Gerakan mereka perlu diantisipasi dengan cara apa pun termasuk salah satunya, kampus,” kata Agus Suherman Tanjung, Ahad (4/6).
Menurut mahasiswa Fakultas Hukum dan Syariah, kampus atau perguruan tinggi adalah tempat persemaian generasi penerus bangsa, mereka perlu disadarkan tentang masalah dan bahaya terorisme yang saat ini tengah mengancam. “BNPT bisa masuk ke kampus melakukan sosialisasi tentang paham radikal dan bahaya terorisme melalui melalui kegiatan akademik seperti seminar. Kampus UNI Raden Fatah memiliki aturan sendiri dan kampus sebagai mimbar akademik memiliki peraturan tersendiri terhadap mahasiswanya yang terindikasi mengikuti paham-paham radikal,” ujar mahasiswa semester delapan tersebut.
Tanjung menjelaskan, BNPT sudah pernah masuk ke kampus UIN Raden Fatah sekitar dua tahun yang lalu dengan mengadakan seminar. “Belakangan ini tidak pernah lagi, yang sering perwakilan mahasiswa atau BEM diundang BNPT untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT Sumatera Selatan. Kami sudah beberapa kali ikut kegiatan FKPT,” katanya.