Senin 12 Jun 2017 18:45 WIB

UM Bantu Cari Pekerjaan untuk Alumni

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Universitas Negeri Malang
Foto: malang.go.id
Universitas Negeri Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Sudah begitu banyak lulusan yang ditelurkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa di antaranya ada yang langsung bekerja, tapi di sisi lain adapula yang harus menunggu panggilan dari perusahaan yang diinginkan.

Sebagai bentuk komitmen untuk mahasiswanya, Universitas Negeri Malang (UM) mencoba memberikan jalan bagi alumninya untuk memperoleh pekerjaan. UM melalui Pusat Karier berupaya menghubungkan kembali lulusannya untuk menjadi pegawai di sejumlah perusahaan yang diundang. 

“Pusat karier UM berusana menginfokan pekerjaan apapun yang layak dan bisa berkerja di tempat tersebut,” kata Kepala Pusat Karier UM, Ahmad Fahmi kepada Republika, Senin (12/6).

Menurut Dosen Jurusan Teknik Elektro UM ini, media yang dilakukannya jelas demi membantu para alumninya yang belum mendapatkan pekerjaan. Dengan kata lain, untuk memperpendek masa tunggu mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Oleh sebab itu, UM biasanya akan melacak alumninya, setidaknya yang lulus sejak dua tahun lalu.

“Nanti akan kita email, kasih angket dan masukkan program studi. Setelah itu akan diumumkan ke website-nya,” ujar dia.

Di kesempatan sama, Ketua Ikatan Alumni UM  (IKA UM),  Profesor Ainin menerangkan, upaya yang UM lakukan ini tidak terlepas dengan kondisi yang terjadi saat ini. Di matanya, jumlah lulusan yang ditelurkan sejumlah perguruan tinggi tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Ditambah lagi, saat ini banyak perusahaan yang tidak mampu mempertahankan keberadaannya.

“Karena itu, kita bekerja sama dengan perusahan lain, baik di bidang pendidikan, energi dan sebagainya,” tambah dia.

Selain itu, Ainin juga mengutarakan, salah satu tanda perguruan tinggi baik atau tidaknya. Kondisi ini dapat dilihat dari seberapa cepat lulusannya mendapatkan pekerjaan. Jika lulusannya mendapatkan pekerjaan hanya dalam waktu dua bulan, akreditas perguruan tentu akan semakin baik dampaknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement