Kamis 13 Jul 2017 07:53 WIB

Tingkatkan SDM Kreatif, ISI Surakarta Gandeng Polimedia

Polimedia menandatangani MoU dengan ISI Surakarta di Solo, Rabu (12/7).
Foto: Dok.Polimedia
Polimedia menandatangani MoU dengan ISI Surakarta di Solo, Rabu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO  -- Tantangan bangsa Indonesia ke depannya semakin berat, terutama dalam pengembangan  sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kreatif. Penyiapan SDM tersebut salah satunya menjadi tanggung jawab perguruan tinggi.

Perguruan Tinggi Seni Institut Seni Indonesia (ISI)  Surakarta melakukan kerja sama dengan Politeknik Negeri Media Kreatif dalam pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan kreatif lainnya.  Nota kesepahaman (MoU)  tersebut diitandangani di Gedung Rektorat ISI Surakarta, Solo, Jawa Tengah,  oleh Rektor ISI Surakarta Prof Dr Sri Rochana M.Hum dan Direktur PoliMedia Sarmada S.Sos,  Msi, Rabu (12/7).

 Rektor ISI mengatakan diperlukan komitmen dan kesatuan antara beberapa perguruan tinggi yang fokus pada bidang seni dan kreatif. Direktur Polimedia mengatakan bahwa Polimedia merupakan perguruan tinggi yang fokus pada bidang industri  kreatif.  “Industri kreatif berperan penting  dalam memberikan kontribusi produk domestik bruto (PDB)  nasional,” kata Sarmada dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/7).

Penandatanganan MoU tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan memorandum of agreement (MoA) oleh  Dekan  Fakultas Seni Rupa dan Design (FSRD) ISI Surakarta   Ranang Agung S.Pd, M.Sn dan Wakil Direktur Polimedia  Dr Misbah Fikrianto M.Si.

Setelah MoA dilakukan pembahasan tentang peluang kerja sama yang dapat dilakukan, seperti  peluang melanjutkan dari lulusan program D3 ke jenjang D4, peluang melaksanakan beberapa kegiatan, publikasi bersama, dan pelatihan sertifikasi. “Peluang ini sangat strategis dan tepat momentum tahun akademik yang akan dilaksanakan,” kata Misbah.

Ia menambahkan,  dalam waktu dekat sudah ada implementasi MoA dalam bentuk Stadium General Fashion Branding oleh Didits Chrisnadi.  “Banyak program yang dapat sinergis dan sesuai dengan kebutuhan kedua lembaga,” tutur Misbah.

Dekan FSRD  ISI Surakarta  Ranang Agung menyampaikan hal positif untuk segera dilakukan pembahasan mengenai kurikulum dan hal teknis lainnya. “Selagi tujuannya sama dan positif,  kami sangat terbuka,”  jelas Ranang.

Kedua pihak berharap, kerja sama tersebut dapat diimplementasikan secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah untuk kedua perguruan tinggi dan masyarakat Indonesia, khususnya Solo dan sekitarnya. “Semoga Bangsa Indonesia berdaya saing tinggi dan maju,” kata Ranang Agung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement