REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang akan membuka Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) yang memiliki tiga program studi mulai tahun ajaran 2017/2018.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN IB Padang, Hetti Waluati T di Padang, Sabtu (15/7), mengatakan setelah dilakukannya pelantikan terhadap pejabat baru UIN IB maka pengusulan untuk dibukanya Fakultas Saintek dapat dilakukan.
"Pengusulan harus dilakukan oleh pejabat UIN, oleh sebab itu kami menunggu dilakukannya pelantikan agar pengusulan pembukaan fakultas baru dapat dilakukan," katanya.
Ia menyebutkan pada fakultas ini nantinya ada tiga program studi baru, yaitu Teknologi Informasi, Arsitektur dan Aktuaria. Program studi (prodi) Aktuaria adalah program studi yang masih tergolong baru di Indonesia, prodi ini merupakan gabungan dari matematika dan statistik.
"Hingga saat ini Prodi Aktuaria baru ada pada dua kampus di Indonesia, salah satunya ada di Institut Teknologi Bandung (ITB)," ujarnya.
Setelah dilakukan pengusulan, ia mengharapkan agar pihak kementerian dapat langsung memprosesnya agar pada tahun ajaran dapat dilakukan penerimaan mahasiswa baru. "Untuk persiapan lain kami tengah berupaya untuk penambahan tenaga pengajar berkompeten untuk mengajar pada tiga prodi tersebut," kata dia.
Sementara itu Wakil Rektor I UIN IB Padang Ikhwan Matondang mengatakan pembukaan fakultas baru ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi ketika sudah adanya alih status IAIN menjadi UIN. "Salah satu persyaratan yang harus dilengkapai ketika sudah menjadi UIN adalah membuka jurusan-jurusan umum, baik itu dari cabang ilmu-ilmu sosial maupun eksak," katanya.
Ia menyebutkan untuk melengkapi tenaga pengajar ini pihaknya akan melakukan beberapa upaya untuk mempersiapkan SDM atau dosen yang nantinya akan mengajar di fakultas ini. Menurutnya pada tahun ini akan ada penerimaan dosen PNS sebanyak 15 orang untuk lingkungan UIN dan beberapa diantaranya adalah untuk Fakultas Saintek.
Selain itu pihaknya juga akan memberdayakan beberapa orang dosen yang sudah ada untuk mengajar di fakultas tersebut, seperti dosen matematika yang sudah ada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. "Langkah persiapan lain adalah akan diupayakannya penerimaan dosen tetap bukan PNS," katanya.