REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Surabaya, Jawa Timur, resmi membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI), Kamis (10/8). Prodi ini diresmikan langsung oleh Heru Setiawan mewakili Rektor ITS, bersama Ketua IKA ITS Pengurus Wilayah Jatim Wahid Wahyudi, dan Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Rudianto Handojo, di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat ITS.
Acara tersebut sekaligus sosialisasi PSPPI. Pembukaan PSPPI ITS merupakan bentuk pemenuhan mandat dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada 40 perguruan tinggi untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur, termasuk ITS. PSPPI ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat tenaga insinyur Indonesia yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki etika profesi serta kualifikasi sesuai standar sertifikasi.
Ketua Pelaksana PSPPI, Budi Suswanto, menjelaskan rencana pembukaan Prodi Profesi Insinyur sudah dicanangkan sejak April 2016. "Namun pada pembentukannya, terdapat beberapa kendala seperrti syarat gelar pengajar. Pengajar di prodi ini diwajibkan memiliki gelar IPM, namun tahun tersebut ITS belum siap memenuhi kuota pengajar yang memiliki gelar IPM," kata dosen Departemen Teknik Sipil tersebut. dalam siaran pers.
Adapun kendala lainnya, lanjut Budi, adanya perdebatan mengenai posisi PSPPI termasuk ke dalam fakultas vokasi atau di bawah departemen masing-masing.
Heru Setiawan menambahkan, saat ini masih sangat sedikit dosen ITS yang punya gelar IPM. Pendataan yang dilakukan pada April 2016 menyebutkan hanya ada tiga dosen ITS yang memiliki gelar IPM. Bahkan, beberapa departemen sama sekali belum memiliki gelar IPM.
"Sehingga kita harus mengadakan workshop, dan alhamdulilah saat ini ada 20 dosen memiliki gelar IPM dan beberapa IPU. Hal inilah yang menyebabkan proses pembukaan prodi ini memakan waktu yang cukup lama hingga satu tahun," ujar dosen Teknik Kimia tersebut.
Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Rudianto Handojo, mengapresiasi kerja keras ITS dalam membuka PSPPI tersebut. "Saya mengucapkan selamat atas di bukanya PPSPI serta sangat mengapresiasi karena dari 40 perguruan tinggi di Indonesia yang di beri mandat, ITS merupakan perguruan tinggi keempat yang telah melaksanakan mandat setelah IPB, UMI dan USU," katanya.
Rudianto dalam sambutannya berharap melalui pembukaan PSPPI ini dapat menghimpun sarjana teknik di Indonesia untuk menghasilkan insinyur yang kompeten serta dapat membantu memenuhi kebutuhan percepatan infrastruktur dan industri di Indonesia.