Jumat 11 Aug 2017 06:17 WIB

Semua Maba STP Bandung Jalani Tes Urine

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara wisudalulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (Ilustrasi)
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara wisudalulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) sangat tegas pada semua mahasiswanya terkait penggunaan narkoba. Bahkan, menurut Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Surmayadi, sudah lebih dari 10 tahun ini setiap penerimaan mahasiswa baru, STP Bandung selalu mewajibkan semua calon mahasiswanya untuk melakukan tes narkoba

"Kalau ada yang teridentifikasi langsung tak akan kami terima," ujar Surmayadi di sela-sela Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba pada Mahasiswa Baru STP Bandung, kepada wartawan, Kamis (10/8).

Surmayadi mengatakan, tahun ini semua calon mahasiswa yang di tes narkoba hasilnya negatif. Namun, tahun sebelumnya pernah ada satu calon mahasiswa yang hasilnya positif. "Calon mahasiswa yang positif narkoba, langsung akan kami coret tak diterima," katanya.

Tes narkoba pada calon mahasiswa, kata dia, dilakukan bekerja sama dengan rumah sakit dr Salamun. Sebenarnya, tes yang dilakukan bukan hanya untuk mengidentifikasi penggunaan narkobanya saja. Tapi,  ada 5 indikator yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya calon yang terkena pengaruh langsung narkoba.

"Setelah menjadi mahasiswa pun, kami akan awasi semua mahasiswa agar tak ada yang terjerumus menggunakan narkoba," kata Surmayadi. Pengawasan ini cukup efektif untuk mencegah mahasiswa menggunakan narkoba.

Selain tes urine, menurut Surmayadi, semua mahasiswa baru pun wajib mengikuti penyuluhan tentang narkoba. Penyuluhan narkoba tahun ini? Diikuti oleh 659 siswa. Semua mahasiswa baru, wajib mengikuti penyuluhan, karena akan dibekali pengetahuan tentang narkoba dan dampaknya.

Salah Seorang Mahasiswa Baru STP, Azora Qurratul A, Ia sangat senang mengikuti pelatihan ini. Karena, jadi tahu jenis-jenis narkoba dan dampaknya apa saja. Jadi, jangan sampai terkena narkotika karena bisa merusak masa depan.

"Saya baru tahu, ternyata narkoba bisa melalui suntikan, permen, obat tidur dan lainnya," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement