REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Universitas Padjajaran kembali melaksanakan Doctorate Business Issue Forum (DORBIS) Executive Forum 2017. Acara ini akan diselenggarakan dalam bentuk seminar nasional dan pameran properti yang mengangkat tema: “Properti Untuk Kemajuan Bangsa: Strategi Mencapai Program Satu Juta Rumah Murah.”
Acara yang rencananya digelar pada 26 Agustus nanti akan dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Dirjen PUPR Syarif Burhanuddin, Presiden Direktur PT. Sumarecon Agung Tbk, Ardianto P. Adhi, Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Soelaeman Sumawinata dan beberapa representasi dari akademisi, komunitas, serta media.
Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad, Dr Sulaeman Rahman Nidar mengatakan, rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Namun sayangnya, kebutuhan ini kerap kali terabaikan karena harganya yang tinggi. Sementara tingkat kenaikan gaji sudah tidak mampu menandingi kenaikan harga rumah.
"Di kota-kota besar, harga rumah tumbuh lebih tinggi dari tingkat inflasi. Real Estate Indonesia mencatat kenaikan harga rumah di kota besar sudah mencapai 10 hingga 30 persen. Angka ini tentu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi Indonesia yang rata-rata mencapai 5 persen dalam lima tahun terakhir," kata Sulaeman dalam keterangan tertulisnya di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8).
Selain harga, pasukannya pun masih terbatas. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog rumah mencapai 7,6 unit juta pada 2014 berdasarkan konsep penghunian. Angka itu diharapkan bisa turun menjadi 5 juta unit pada 2019.
Sementara dari konsep kepemilikan, backlog rumah mencapai 13,5 juta rumah. Angka ini diprediksi turun menjadi 6,8 unit pada 2019. Sehingga ada ketimpangan antara pasokan dan kebutuhan. "Inilah yang menjadi latar belakang kami untuk membuat Dorbis Executive Forum 2017," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Dr Umi Kaltum yang juga Sekretaris Prodi Doktor Ilmu Manajemen FEB Unpad mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk membantu meningkatkan kualitas interaksi dan sinergi antar elemen pemangku kepentingan di industri Properti Nasional. Kemudian, membantu menstimulasi dan mengakselerasi usaha-usaha mewujudkan Program satu juta rumah untuk kesejahteraan bangsa.
"Acara ini juga bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa pascasarjana dan masyarakat properti tentang teori dan praktek pengembangan dan implementasi konsep Pentahelix secara umum dan di Industri Properti Nasional," kata Umi seraya menjelaskan calon peserta bisa melakukan pendaftaran melalui https://goo.gl/forms/XNY3U2qDhHBZKQfC2.
Melalui implikasi konsep Pentahelix, kata dia, seminar ini nantinya akan mempertemukan perspektif ABCGM (Academician, Business, Community, Government and Media) menjadi satu solusi yaitu Strategi Property Nasional yang menjawab kebutuhan masyarakat property dalam upaya penciptaan stabilitas ekonomi yang merata.