Senin 28 Aug 2017 16:01 WIB

Tim Robot ITS Juara Umum FIRA Hurocup di Taiwan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tim robotik Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan robot soccer (penendang bola) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/11).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Tim robotik Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan robot soccer (penendang bola) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Robot Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih juara umum di Federation of International Robotsoccer Association-Humanoid Robot Cup (FIRA Hurocup) 2017 di National Kaohsiung First University of Science and Technolog Taiwan. Tim ITS Championship in Robocup (Ichiro) menyabet 14 penghargaan dalam ajang yang dihelat pada 23 – 27 Agustus 2017 tersebut.

Tim Ichiro ITS berhasil mempertahankan gelar juara umum FIRA Hurocup, dimana pada 2016 Ichiro berhasil menggondol 10 penghargaan. Dalam kompetisi berskala internasional tersebut ITS mengirimkan tiga tim yang terdiri dari Tim Ichiro 1, 2 dan 3. Ketiganya sukses memuncaki posisi tertinggi dari setiap kategori yang diperlombakan.

Tim Ichiro 1 mendapatkan juara II United Soccer kategori Kidsize, juara II Weight Lifting Kidsize, dan juara II dalam halang rintang Kidsize. Dengan ketiga penghargaan tersebut membuat tim Ichiro 1 menjadi Juara Umum peringkat tiga Kidsize.

Tim Ichiro 2 meraih Juara umum Kidsize, Juara I mini DRC Kidsize, Juara I United Soccer Kidsize, Juara III halang rintang Kidsize, dan Juara I Sprint Kidsize.

Sementara itu, juara umum peringkat tiga Adult Size diraih oleh ITS melalui tim Ichiro 3. Robot setinggi 88 sentimeter itu berhasil menjadi juara II mini DRC Adult Size, juara II Sprint Adult Size, Juara III Marathon Adult Size, serta Juara II halang rintang Adult Size.

Ketua tim Ichiro ITS, Reza Ar Razi mengatakan, prestasi Ichiro di FIRA Hurocup 2017 kali ini meningkat cukup sigifikan. "Kalau tahun lalu kita hanya bawa 10 penghargaan. Kali ini ada 14 penghargaan. Tak hanya itu, tahun ini tim Ichiro juga menambah kategori kompetisi yang diikuti, yaitu mini DRC, Penalty Kick, dan Spartan Race," jelasnya melalui siaran pers, Senin (28/8).

Menurut Reza, Tim Ichiro tidak mudah dalam meraih kemenangan tersebut. Pada saat latihan di laboratorium, robot Ichiro 2 dapat berjalan dan lari sangat baik. "Tapi saat dicoba di venue jadi pincang, lalu kami coba perbaiki namun tetap saja pincang," tuturnya.

Sampai hari terakhir keadaan robot masih pincang. Reza dan tim sempat khawatir karena saat itu final sprint. "Lalu kami coba akali pada programnya agar tidak terlalu miring jalannya," ungkap mahasiswa Departemen Teknik Informatika tersebut.

Karena hambatan tersebut, tahun ini Ichiro 2 hanya berhasil dengan waktu 26 detik. Padahal tahun lalu tim Ichiro berhasil juara satu dengan waktu 21 detik dan menjadi rekor dunia.

Dosen pembimbing tim Ichiro ITS, Muhtadin menyatakan rasa syukurnya. Ia berharap semangat kemenangan tersebut bisa menular juga ke tim-tim robot lainnya sehingga nama Indonesia menjadi besar dalam bidang Robotika. "Kami juga mengharapkan ada sinergi antara tim-tim robot yang dimediasi oleh Kemenristekdikti, sehingga percepatan penguasaan teknologi robot dapat dicapai dan semakin banyak tim-tim robot yang hebat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement