REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur sukses mengembangkan klaster tanaman organik di sejumlah daerah. Keberhasilan ini ternyata menarik minat mahasiswa mancanegara.
Selama sepekan, mulai 28 September hingga 5 Oktober, sebanyak 48 mahasiswa yang di antaranya berasal dari Turki, Tiongkok, Myanmar, dan Thailand, akan belajar pertanian organik dari guru besar pertanian UMM, Prof Indah Prihartini.
Pembelajaran ini dikonsep dalam program Design Thinking (DT) Camp yang diselenggarakan International Relations Office (IRO) UMM bekerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia.
Tak hanya materi di kelas, peserta juga diajak mengamati langsung pengelolaan pertanian organik di desa Kampung Wisata Tani (KWT) di Kelurahan Temas, Kota Batu.
“Hasil belajar teori juga pengamatan langsung di lapangan diterapkan dalam bentuk prototype yang akan didiskusikan di kelompok masing-masing,” jelas Aditya Pratama Putra, salah satu koordinator DT Camp, usai pembukaan program, Senin (28/8).
Selain belajar tanaman organik, kata dia dalam siaran pers, peserta juga dikenalkan dengan kebudayaan Indonesia. Di antaranya belajar Tari Topeng Malangan, permainan tradisional Jawa, dan membuat salah satu panganan khas Indonesia.
Menariknya, peserta juga diajak merasakan langsung atmosfer budaya Indonesia dengan menghadiri resepsi pernikahan masyarakat lokal di Kediri. Mereka juga diwajibkan mengenakan pakaian tradisional masing-masing negara.