REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- UNISA (Universitas Aisyiyah) Yogyakarta menyelenggarakan seminar nasional kepemimpinan perempuan hari ini Selasa (19/9). Kegiatan ini merupakan upaya untuk memetakan strategi untuk mendorong pengembangan kepemimpinan perempuan di Indonesia dan meningkatkan kesadaran tentang kepemimpinan perempuan dalam mewujudkan visi Indonesia berkemajuan.
Dikatakan oleh Rektor UNISA, Warsiti, perempuan Indonesia memiliki peran yang besar dari pra kemerdekaan hingga masa kini. Dalam kehidupan sosial dan profesional, perempuan juga telah berperan secara aktif, meskipun tingkat penghargaan kepada perempuan harus diakui membutuhkan perjuangan dan mengalami masa pasang-surut.
"Konsep Indonesia Berkemajuan tidak bisa lepas dari peran perempuan di dalamnya. Berkemajuan mengandung arti proses dan sekaligus tujuan yang bersifat ideal untuk mencapai kondisi unggul. Berkemajuan merupakan keharusan demi terwujudnya tatanan kebangsaan yang merdeka, adil, makmur, damai, berkemanusiaan, bermartabat dan berdaulat," tuturnya.
Gerakan inilah, kata Warsiti menambahkan, yang menginspirasi para perempuan untuk menjadi pemimpin di lingkungan apapun dalam berbagai tingkatan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif yang besar. Di sisi lain, gerakan ini memberi semangat dan solusi kepada organisasi untuk memperoleh manfaat dari potensi perempuan secara optimal.
"Harapannya, seminar nasional ini mampu menginspirasi perempuan dalam melakukan gerakan Indonesia berkemajuan di berbagai bidang," ungkap Warsiti. Adapun sebagai narasumber dalam seminar adalah Siti Zuhro (Peneliti Senior LIPI), Abdul Munir Mulkhan (Guru Besar UMS), Hetifah Sjaifudian (Anggota Komisi II DPR RI) dan Nurhayati Subakat (Pemilik Wardah Cosmetics) serta sebagai pembicara kunci Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjanah Djohantini.