REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) terus mengembangkan produk farmasi yang halal. Beberapa hasil penelitian mutakhir tersebut dipresentasikan dalam "International Conference on Advance Pharmacy and Pharmaceutical Science" (ICAPPS) oleh Fakultas Farmasi UI.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Rosari Saleh dalam keterangan tertulisnya di Depok, Kamis (19/10) menjelaskan, ICAPPS 2017 diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 19-20 Oktober. "Konferensi yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini bekerja sama dengan pemerintah daerah NTB. Seperti diketahui, pemda di NTB sendiri tengah gencar mengembangkan wisata halal di wilayahnya," katanya.
Kolaborasi antara UI dengan pemda di NTB diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan produk halal di Indonesia. ICAPPS dihadiri oleh Gubernur NTB, Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A, yang sekaligus hadir untuk memberikan sambutan. Konferensi sendiri dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Rosari Saleh.
Pada kesempatan yang sama turut hadir Dekan Fakultas Farmasi UI Mahdi Jufri, bersama Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Dr. Maura Linda Linda Sitanggang.
Menurut Rosari, tujuan utama ICAPPS kali ini adalah menyediakan sebuah forum yang luar biasa dan eksklusif kepada peserta untuk saling berbagi persepsi. Konferensi ini juga untuk mengetahui metode dan temuan penelitian mutakhir dalam beberapa topik.
Selain terkait produk halal, konferensi membahas mengenai Ilmu Forensik, Penemuan dan Pengembangan Obat-obatan, Produk Alami dan Nutraceutics. Bidang lain yang dikaji adalah terkait Farmasi Teknologi, Eksipien dan Bahan Farmasi, Farmasi Industri, Farmasi Bioteknologi, Pengembangan Metode Analisis, Ilmu Kosmetik, Farmakologi dan Toksikologi, Farmasi Klinis, serta Komunitas Farmasi.
Penyelenggaraan konferensi diharapkan akan mampu membangun, mengembangkan dan memperkuat jaringan nasional dan internasional di antara akademisi, peneliti, dan praktisi bidang ilmu farmasi. "Konferensi ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk menyerap informasi dan pengalaman dari para ahli kelas dunia," papar Rosari.
Sebanyak tujuh peneliti dari dalam dan luar negeri akan hadir sebagai plenary speaker. Para peneliti yang hadir di antaranya adalah Prof. Eiji Matsuura dari Okayama University, Jepang yang mengangkat tema "Theranostics: Holistic and Revolutionized Regime in Cardiovascular Medicine", lalu ada Prof. James McElnay, dari Queen¿s University of Belfast, UK dengan tema "Improving the Use of Existing Medicines".
Konferensi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang perlindungan konsumen terhadap produk dan layanan kesehatan global dari segi hukum.
"Selain itu memberikan kesempatan bagi peneliti nasional dan internasional untuk melakukan penelitian bersama terkait dengan perlindungan konsumen terhadap produk dan layanan kesehatan global," demikian Rosari.