REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan perguruan tinggi di Indonesia dan Jepang sepakat untuk lebih menguatkan kerja sama di bidang industri. Kesepakan tersebut terjalin dalam forum pertemuan Joint Working Group (JWG) Indonesia Japan keempat, yang digelar di Hotel JW Marriott Surabaya pada 23-25 Oktober 2017.
Selain menguatkan kerja sama industri, ada dua poin lainnya yang disepakati dalam yang dibahas dalam forum pertemuan dua tahunan itu. Dua poin yang dimaksud adalah kerja sama akademik dan pengelolaan perguruan tinggi, serta kerja sama riset inovasi.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Joni Hermana mengatakan, adanya suatu hubungan timbal balik yang terjadi secara alamiah, menjadi latar belakang terjalinnya kerja sama ini. Itu tak lain karena pada Tahun 2045, Indonesia diprediksi memiliki jumlah usia tenaga kerja yang melimpah, atau yang dikenal dengan bonus demografi.
"Namun sayangnya fasilitas yang ada di Indonesia kurang mendukung untuk menunjang research dan inovasi guna menopang kehidupan di masa depan," kata Joni, Rabu (25/10).
Situasi tersebut berbanding terbalik dengan Jepang, yang memiliki segala fasilitas untuk melakukan penelitian dan inovasi. Namun, justru akan mengalami penurunan jumlah usia tenaga kerja dalam kurung waktu yang sama.
"Mereka punya fasilitas, kita punya sumber daya manusia, jadi kerjasama ini bisa untuk menggabungkan kedua kelebihan tersebut," ujar guru besar Teknik Lingkungan tersebut.
Joni menambahkan, yang paling penting dari kerjasama ini adalah permasalahan industrial linkage yang terjadi di Indonesia. Permasalahan ini muncul lantaran tenaga kerja yang dihasilkan oleh perguruan tinggi Indonesia tidak siap untuk terjun ke industri.
"Perkuliahan seringkali hanya memberikan basic theory, sedangkan industri menuntut kemajuan teknologi. Hal inilah yang membuat banyak mahasiswa tidak siap untuk langsung terjun ke dunia industry setelah lulus," kata Joni.
Melalui kerjasama tersebut, diharapkan perguruan tinggi di Indonesia dapat belajar dari Jepang. Sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja yang bisa mengimbangi kemajuan teknologi di masa yang akan datang.