REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah Zainal Abidin menyatakan mahasiswa perguruan tinggi tersebut perlu belajar kitab kuning.
"Semua mahasiswa IAIN perlu untuk belajar dan memahami serta mengetahui kitab kuning. Mahasiswa harus bisa membaca kitab kuning," ujarnya, Rabu (25/10).
Hal itu dikemukakan Zainal Abidin saat menyampaikan sambutan pada kegiatan kajian kitab kuning bagi 100 peserta mahasiswa bidikmisi angkatan ketiga tahun 2015. Ia mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang kemahasiswaan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia khsusnya peserta bidikmisi itu.
Pakar pemikiran Islam modern ini menyebut untuk mengetahui pandangan dan pendapat para tokoh-tokoh Islam dan filosof secara detail maka salah satunya harus dapat membaca kitab kuning.
"Saya mendukung kegitan kajian kitab kuning. Ini penting karena kitab kuning akan mengantar mahasiswa pada peningkatan wawasan keagamaan mahasiswa lebih yang luas," katanya.
Ia mendorong mahasiswa dapat membaca kitab kuning, menjadi salah satu upaya yang sejalan dengan visi dan misi IAIN Palu dimana kajian kitab kuning berkaitan dengan Islam klasik. "Menjadikan IAIN Palu sebagai pusat kajian Islam klasik, maka salah satu syaratnya yakni mengupayakan mahasiswa untuk bisa membaca kitab kuning," katanya.
Ia akan terus mengupayakan mahasiswa dapat membaca kitab kuning, sekaligus sebagai upaya mencetak cendikiawan dan intelektual Muslim yang memiliki wawasan yang luas.
Bidang kemahasiswaan lewat Wakil Rektor III IAIN Palu Muhtadin Dg Mustafa melakukan kajian kitab kuning melibatkan 100 peserta bidikmisi angkatan ke tiga tahun 2015, yang saat ini duduk sebagai mahasiswa semester lima di semua fakultas IAIN Palu. Kegiatan kajian kitab kuning berlangsung selama empat hari sejak 25-28 Oktober 2017 di taman wisata buatan Taipa Beach, Kota Palu.