REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Para Pakar Penginderaan Jarak Jauh tahun 2017. Konferensi yang diikuti para pakar dari delapan negara ini dihelat di Patra Convention and Hotel, Semarang, Selasa (31/10).
Negara yang ikut serta antara lain Amerika Serikat (AS), Taiwan, Jepang, Malaysia, Singapura, Perancis serta Indonesia selaku tuan rumah. "Yang sudah pasti hadir dua pakar AS, empat orang pakar dari Taiwan," ungkap Kepala UPT Humas Undip, Nuswantoro Dwiwarno.
Ia mengatakan, konferensi internasional ini merupakan bagian dari rangkaian kgiatan Dies Natalis Undip, sekaligus mengukuhkan Undip sebagai Univ Riset yang muaranya bermanfaat unt rakyat. Ia mengatakan konferensi ini merupakan kegiatan terbesar Masyarakat Ahli Penginderaan Jarak Jauh (MAPIN).
Remote Sensing merupakan pengetahuan dan teknologi untuk perolehan data di permukaan bumi tanpa kontak fisik dengan objeknya. Namun dilakukan melalui analisis data penginderaan jauh, seperti foto satelit, foto udara, drone dan pesawat ulang-alik. Pemanfaatannya untuk monitoring bencana seperti abrasi pantai, tanah yang ambles, kebakaran hutan, lahan yang longsor, penataan ruang di darat dan laut. Selain itu juga untuk pemetaan daerah rawan bencana gunung api, gempa dan tsunami.
"Sehingga disiplin ilmu ini sangat bermanfaat bagi data based pemerintah Pusat maupun Daerah.