REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkomitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi. Namun juga berorientasi pada pilar sosial dan lingkungan.
Dekan Fakultas Teknik UMM Ahmad Mubin menilai, pembangunan berkelanjutan telah menjadi tuntutan bersama di masyarakat. Jika pembangunan nasional hanya difokuskan pada aspek ekonomi, maka akan terjadi kehancuran di muka bumi ini. "Oleh karena itu harus diubah konsepnya menjadi sustainable development," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (9/11).
Mubin menambahkan, generasi saat ini tidak boleh serakah dengan menghabiskan semua sumber daya untuk memenuhi kebutuhan. Mereka harus memikirkan ketersediaan sumber daya ini untuk generasi yang akan datang. Hal ini dapat dimulai dari input-proses-output dalam pembangunan nasional.
Sebagai informasi, UMM mengadakan Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017 pada Kamis (9/11). Seminar ini dihadiri oleh 145 pemakalah yang terdiri dari para dosen, peneliti dan para mahasiswa program sarjana dan pascasarjana dari berbagai universitas dan lembaga.
Dosen Fakultas Teknik UMM Iis Siti Aisyah MT selaku ketua pelaksana mengungkapkan, seminar ini dapat menjalin sinergi dan membangun kolaborasi penelitian di masa yang akan datang. Sentra ini juga diharapkan dapat menyumbangkan manfaat yang besar dan mampu mewujudkan atmosfir serta budaya riset yang baik, berkelanjutan dan berkualitas. Dalam hal ini tetap sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi rekayasa.
Menurut Iis, kehadiran teknologi ramah lingkungan dalam pengembangan industri nasional merupakan sebuah keharusan. Hal ini jelas memerlukan dorongan dari berbagai pihak termasuk akademisi, praktisi, pelaku industri serta peneliti.