Kamis 16 Nov 2017 14:55 WIB

Profesor Riset Indonesia Masih Minim

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Talkshow. Mentri Riset, Teknologi,dan pendidikan tinggi Mohamad Nasir
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Talkshow. Mentri Riset, Teknologi,dan pendidikan tinggi Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir, mendorong para peneliti untuk meningkatkan publikasi ilmiah. Hal itu dilakukan, sebagai upaya untuk menambah jumlah profesor riset di Indonesia yang masih sangat minim.

"Sangat kurang (jumlah professor riset), makanya kami wajibkan publikasi untuk meningkatkan jumlah professor riset sekarang,"ujar Nasir usia menghadiri World Class Professor di Hotel Kartika Candra, Jalan Gatot Soebrotopada Kamis (16/11).

Nasir mengatakan, dengan meningkatnya publikasi ilmiah, maka proses untuk menjadi Profesor riset itu akan menjadi lebih mudah. Karena itu, dia menekankan, baik dosen maupun peneliti bisa terus konsisten dan aktif dalam publikasi ilmiah.

"Ada kabar baik, pertanggal 15 November kemarin saya cek, jumlah publikasi kita meningkat," tegas dia.

Jumlah profesor riset yang masih aktif Indonesia hanya berjumlah sekitar 218, atau hanya 2,27 persen dari 9.685 jumlah peneliti nasional. Padahal, untuk meraih kemakmuran bangsa, peran peneliti dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi salah satu syarat utama.

"Kami melihat itu sebagai tantangan yang harus dihadapi, harus diperjuangkan, maka kami pun bentuk Forum Professor Riset untuk berperan dalam pengambilan keputusan politik dan investasi," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement