REPUBLIKA.CO.ID BANDA ACEH -- Dalam rangka pemeliharaan aset negara, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan aset tetap dan aset lancar pada akuntansi pembantu kuasa penngguna barang UIN Ar-Raniry tahun 2017.
Acara yang berlangsung di Aula Biro Rektor, Banda Aceh, Rabu (22/11) ini diikuti 40 peserta yang berasal dari Biro Administrasi Umum, Keuangan, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), berbagai fakultas dan juga pascasarjana.
Ketua panitia acara, H. Ahmad Syauqi dalam sambutannya mengatakan, tujuan diselenggarakan Bimtek ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta pemahaman mengenai pengelolaan aset tetap dan aset lancar yang efektif dan efisien bagi pelaksana penatausahaan pada unit akuntansi pembantu kuasa pengguna barang UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Hal itu dalam rangka mewujudkan tertib pengelolaan barang milik negara dan pelaporannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Adapun pemateri bimtek ini berasal dari kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang Banda Aceh, yaitu Krisno Nugroho, kepala seksi pengelolaan kekayaan negara di KPKNL Banda Aceh dan Emil Agusta, pelaksana di KPKNL, “ ujar Ahmad Syauqi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/11).
Adapun peserta acara ini, tambah Ahmad Syauqi, terdiri dari wakil rektor, kepala biro, kepala bagian, kepala sub bagian, operator aplikasi persediaan dan para staf.
Krisno Nugroho dalam materinya antara lain mengatakan, klafisikasi objek aset terdiri dari aset lancar yaitu persediaan, aset tetap yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan.
“Sementara kategori aset lainya yaitu aset kemitraan dengan pihak ketiga, aset tak berwujud dan aset tetap yang dihentikan dari penggunaan,” ujar Krisno Nugroho.
Kepala Biro AUPK Drs Junaidi dalam sambutannya berharap, dengan acara bimtek ini, semakin tinggi tingkat kesadaran seluruh aparatur UIN Ar-Raniry dalam pengeolaan aset.
“Setiap aset negara harus kita rawat sehingga tidak rusak dan bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang. Dan kesadaran untuk merawat aset negara harus terus kita pelihara karena ini merupakan amanah kita sebagai aparatur negara,“ pangkasnya.