REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyebut, banyak perguruan tinggi swasta (PTS) 'nakal' yang menerima mahasiswa baru (Maba) melebihi kuota ideal. Sebab itu, Kemristekdikti meminta agar PTS lebih baik fokus pada perbaikan kualitas pendidikan.
"Yang dari PTS itu seringkali gila-gilaan artinya yang sering melanggar aturan. Misalnya dari rasio dosen, ada yang hanya satu berbanding 300," ungkap Staff Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Paulina Pannen kepada Republika.co.id, Ahad (10/12).
Minimnya kualitas PTS, lanjut Paulina, dapat dilihat dari berbondong-bondongnya pendaftaran Maba ke berbagai PTN. Bukan hanya soal biaya pendidikan yang lebih murah, tapi itu juga mencerminkan kualitas perguruan tinggi.
Meski begitu, lanjut Paulina, tidak sedikit juga PTS yang memiliki kualitas oke seperti halnya PTN. Walaupun, biaya pendidikan di PTS tersebut biasanya terhitung cukup mahal.
"Masyarakat akan lihat sendiri, harga harus sesuai kualitas dong. Mereka (PTS) itu selalu mengeluh seolah-olah mereka dirugikan oleh PTN. Padahal mereka sendiri tidak mau memperbaiki diri, maunya abal-abal begitu," ungkap Paulina.
Karena itu, Paulina mengimbau, agar PTS terus meningkatkan kualitas pendidikan terlebih dahulu. Setelah itu, dipastikan akan banyak mahasiswa yang berkuliah di PTS tersebut.