REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah X meminta pengelola Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di keempat provinsi tersebut untuk memperkuat daya saing dan kualitas pendidikan tinggi. "Baik itu pengelola yayasan atau pimpinan kampus harus terus mengamati dan menyesuaikan perkembangan, agar tidak terlalu jauh tertinggal" kata Koordinator Kopertis X, Prof Herri saat dikonfirmasi di Padang, Selasa.
adanya perkembangan global dan kemajuan teknologi memaksa kampus juga untuk menciptakan inovasi dan kebaruan dalam sistemnya. Dalam hal ini, ujar dia, pengelola PTS harus jeli dalam melihat setiap kebijakan dalam pendidikan dan kemudian cepat mengarahkan pada kampusnya.
"Baik itu tri dharma perguruan tinggi atau kebijakan sumber daya, semua yang berhubungan dengan pendidikan dapat diketahui dengan baik oleh rektor atau pengurus yayasan," tambahnya.
Dia mencontohkan dalam penelitian saat ini, harus menjadi solusi dari persoalan atau menghasilkan produk yang aplikatif. Dalam hal ini tentu kampus harus bisa menangkap peluang mendapat bantuan penelitian untuk dosen atau kerja sama dari berbagai instansi.
Artinya, perlu ada upaya kampus mengarahkan dosen melakukan penelitian sesuai isu atau persoalan nasional. Misalnya ada hibah penelitian tentang riset kebencanaan atau kesehatan, maka riset diarahkan ke bidang tersebut agar mudah mendapat bantuan.
Kemudian memperkuat daya saing dalam penciptaan mahasiswa mandiri berwirausaha dapat dilakukan kampus dengan memperbanyak kuliah kewirausahaan serta mengundang pelaku usaha seminar. Mahasiswa yang mandiri dalam berwirausaha ini menjadi modal penciptaan lapangan kerja dan dapat bekerja di berbagai bidang.
"Perkuat daya saing juga dilakukan melalui pelayanan efektif, efisien serta tepat sasaran," kata Herri.